33.1 C
Jakarta

One Muhammadiyah One Respon dalam Penanggulangan Bencana

Baca Juga:

BOGOR, MENARA62.COM — Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di bawah Koordinator Nasional Relawan “KawanMu” selenggarakan pelatihan dan konsolidasi relawan Muhammadiyah selama tiga hari mulai 4-6 Januari 2019 di Bogor.

M. Ihsan, Koordinator Nasional Relawan “KawanMu” MPS PPM mengatakan, “Bagi setiap personil relawan KawanMu dibekali ilmu kebencanaan guna adanya pemahaman dalam diri dari relawan untuk diaplilasikan di area tugas di daerah yang terkena bencana, serta penting belajar memahami psikososial dalam penanggulangan bencana termasuk kelompok lansia. Hal ini dapat meminimalisir trauma dari dampak pascabencana terjadi.”

Senada dengan Ihsan, Suhendra, Koordinator Lapangan KawanMu mengungkapkan, “Selain itu, jumlah peserta pelatihan sebanyak 60 orang yang berasal dari perwakilan pengurus Majelis Pelayanan Sosial tingkat pusat, wilayah, panti asuhan Muhammadiyah di Aisyiyah, perguruan tinggi dan aktivis pendampingan anak khususnya yang berpengalaman bekerja di NTB, Sulteng dan Selat Sunda.”

Ihsan melanjutkan dalam sambutannya saat pembukaan, “Pelatihan ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Konsolidasi relawan Muhammadiyah bidang sosial dalam rangka menguatkan program dan gerakan KawanMu dalam merespon permasalahan sosial yang menjadi tugas majelis pelayanan sosial;
2. Peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan relawan Muhammadiyah dalam melaksanakan tugas pendampingan pelayanan psikososial dalam penanggulangan bencana, khususnya sebagai bagian dari OMOR “One Muhammadiyah One Respon, yg merupakan dari sinergisitas antarlembaga, ortom dan Majelis di setiap level kepengurusan di Muhammadiyah.”
Sementara dalam hal yang sama, Roswanto, widyaiswara BNPB memaparkan, “Fungsi dukungan psikososial itu terjadi saat prabencana, bencana dan pascabencana. Pada prabencana dengan meningkatkan ketangguhan psikologis masyarakat, setidaknya membuat seseorang menghadapi bencana yang akan terjadi. Sehingga pemulihan dan memampukan masyarakat  bekerja dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Selain itu tiga elemen dukungan psikososial yakni Look (lihat), Listen (dengarkan) dan Link (hubungkan).

Look, Cek tempat aman dan nyaman yang dapat digunakan, pastikan kembali informasi lokasi aman yang didapat dalam tahap persiapan, jangan memaksakan diri mendekat lokasi penyintas jika tidak aman. Jika memungkinkan gunakan komunikasi jarak jauh.

Listen, dekati korban yang membutuhkan bantuan (sesuaikan dengan budaya setempat), perkenalan diri dengan jelas, minta izin untuk melakukan pembicaraan dan membantu penyintas merasa aman.

Link, bantu penyintas memenuhi kebutuhan dasarnya dengan memfasilitasi akses ke pelayanan bantuan tersedia dan bantu penyintas mengatasi permasalah mereka.”

“Satu catatan adalah jika merasa bahwa diri kita belum memiliki keahlian penanggulangan bencana maka belajarlah,” tutup Roswanto dalam diskusi (Ros & t2).

Acara pelatihan ini dibawakan oleh fasilitator dari MDMC Pusat, Save the Children dan LazizMu, yang membuat pelatihan lebih berdinamika dengan berbagai materi dan ice breaking motivasi tim dan pendampingan. (hendra)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!