JAKARTA, MENARA62.COM – Pandemi menjadi kata yang paling banyak dicari oleh masyarakat tahun ini. Karena itu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kata pandemi menjadi Kata Tahun Ini (KTI) 2020.
“Kata yang dipilih sebagai KTI pada tahun 2020 adalah kata pandemi yang bermakna ‘wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas’ dengan kelas kata nomina,” kata Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Azis pada taklimat media, Kamis (17/12/2020).
Penetapan kata pandemi menjadi KTI tahun 2020 tersebut lanjut Aminudin didasarkan atas beberapa kriteria. Pertama pandemi termasuk kata paling popular di kamus-kamus besar dunia, dan merupakan salah satu kata yang masuk dalam 15 pencarian kata terpopuler sepanjang tahun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring.
KBBI merekam kata-kata yang memiliki pencarian terbanyak dalam kategori sepanjang masa, hari ini, bulan ini, dan tahun ini. Pada tahun 2020, KBBI mencatat 15 kata yang memiliki jumlah pencarian tertinggi, yaitu mudik, memengaruhi, daring, kerja sama, risiko, praktik, analisi, orang tua, hoaks, aktivitas, pulang kampung, survei, pandemi, izin, dan zaman. Kata pandemi merupakan salah satu kata dalam daftar tersebut dengan jumlah pencarian sebanyak 28.125 pencarian dari total 46.436 pencarian berdasarkan data pada tanggal 30 November 2020 pukul 10.25.
Kata pandemi jelas Aminudin juga menjadi populer karena mencerminkan kondisi yang dialami secara global mulai awal tahun ini, yakni pandemi Covid-19, yang berimbas ke seluruh sektor, terutama sektor ekonomi. Selain ekonomi, yang lebih terlihat dampaknya adalah sektor pendidikan dengan sistem pembelajaran daring untuk siswa dan sistem bekerja dari rumah untuk pekerja kantor dalam upaya meminimalisir penyebaran virus dengan tidak berkumpul di suatu tempat tertentu dengan jumlah banyak.
Google Trends juga menempatkan kata pandemi sebagai kata yang digunakan sepanjang tahun dengan jumlah penggunaan tertinggi pada bulan Mei 2020. Berdasarkan data dari Google Trends, kata pandemi paling banyak dicari pada bulan Mei 2020. Kondisi global yang disorot melalui kenaikan jumlah angka pasien terjangkit dan berbagai kebijakan yang ditetapkan selama periode ini mendorong jumlah pencarian kata tersebut di Google. Pemunculan kata tersebut diperkuat dengan pencarian topik tertinggi, yaitu topik yang berhubungan dengan koronavirus (coronavirus), pembelajaran (learning), kebijakan (policy), dan strategi (strategy). Selain itu, kueri tertinggi juga berhubungan dengan acara tersebut, yaitu pandemi Covid-19 dan dampak pandemi Covid-19.
“Kata pandemi juga digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat hingga masyarakat umum serta memiliki keluasan distribusi bidang yang merata di seluruh Indonesia,” jelas Aminudin.
Menurut Aminudin, pandemi juga menjadi penanda berbagai peristiwa. Misal pada bulan Juni 2020, terdapat kata pandemi Covid-19. Kata ini menjadi tren karena kondisi yang dihadapi di seluruh dunia sejak kasus ini terdeteksi pertama kali pada bulan Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok.
Di Indonesia sendiri, kasus ini pertama kali muncul pada bulan Maret 2020 yang memunculkan penetapan berbagai kebijakan oleh pemerintah, mulai dari protokol kesehatan, sistem pembelajaran siswa, pengaturan jam kerja, usaha, dan sarana transportasi hingga pelarangan mengadakan acara yang melibatkan banyak orang demi mengontrol dan mengurangi kemungkinan penyebaran virus tersebut.
Muncul juga kata dampak pandemi Covid-19 yang menjadi kata tertinggi pada bulan Juni 2020. Hal ini sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi pada masa kenormalan baru (new normal) setelah sebelumnya ekonomi negeri melemah sejak awal kasus pandemi terdeteksi pada Maret 2020 lalu. Berdasarkan data Google (30 November 2020, pukul 10.51), kata dampak pandemi COVID-19 yang merupakan kueri tertinggi keempat dalam Google Trends (30 November 2020, pukul 10.38) memiliki jumlah pencarian sebanyak 44.800.000.
Selain itu, kata pandemi juga banyak digunakan oleg berbagai kalangan. Fakta penggunaan di masyarakat, baik dalam komunikasi lisan maupun komunikasi tulis di berbagai media, kata pandemi dikenal dan digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, selebritas hingga masyarakat umum, untuk mencerminkan kondisi di seluruh dunia saat ini, terutama di Indonesia, misalnya dalam ungkapan pandemi Covid-19, dampak pandemi, dan kebijakan pemerintah selama pandemi.
Kata pandemi lanjut Aminudin memberikan keluasan distribusi bidang. Karena kata pandemi digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari muedia nasional, publikasi ilmiah, laman pemerintah, swasta, bidang pengetahuan dan wilayah penggunaan.
“Berdasarkan data Google Trends pada 30 November 2020 pukul 11.16, kata pandemi digunakan di berbagai kota di seluruh wilayah provinsi di Indonesia, dengan penggunaan tertinggi di Kudus, Kediri, Kupang, Yogyakarta, dan Madiun,” kata Aminudin.
Atas dasar berbagai kriteria tersebut maka kata pandemi merupakan kata yang tepat untuk dijadikan Kata Tahun Ini pada tahun 2020 yang telah ditinjau, baik dari segi popularitas, penggunaan, maupun distribusinya. Kata ini memiliki popularitas yang relatif tinggi sepanjang tahun dengan distribusi penggunaan di berbagai daerah, bidang ilmu, dan pemangku kepentingan yang luas.
Sebagai Kata Tahun Ini pada tahun 2020, kata pandemi ini juga berpotensi untuk tetap bertahan digunakan karena beberapa hal berikut, yaitu (1) penggunaan istilah pandemi Covid-19 mencerminkan kondisi global sepanjang tahun 2020 hingga waktu yang belum dapat ditentukan, (2) artikel jurnal dan berita terkait pandemi cukup banyak beredar di masyarakat, dan (3) penetapan berbagai kebijakan yang berdampak pada perekonomian, pariwisata, jam kerja, izin usaha, dan sistem pembelajaran.