JAKARTA, MENARA62.COM– Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mulai tahun ini mengubah sistem skoring (penilaian) untuk jalur tes tertulis. Skoring tersebut menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Mohamad Nasir jauh lebih sederhana sehingga akan menguntungkan siswa peserta SBMPTN.
“Tolong beritahu kepada masyarakat bahwa sistem skoring ini sangat menguntungkan peserta SBMPTN,” kata Nasir, Selasa (17/4).
Mekanisme skoring hasil tes adalah jika peserta menjawab dengan benar akan mendapatkan nilai 4. Jika peserta salah menjawab maka nilainya nol. Berbeda dengan tahun sebelumnya,bahwa siswa yang salah menjawab justeru nilainya minus 1.
“Dulu tidak menjawab soal dianggap nilai nol. Sekarang menjawab tapi salah atau tidak menjawab sama-sama dapat nilai nol,” lanjut Nasir.
Sistem ini jauh lebih sederhana. Sehingga peserta SBMPTN diharapkan mengisi semua soal dan tidak perlu khawatir bahwa jawaban yang dipilih bakal menggerus skor total dari nilai ujian SBMPTN.
Jika pada praktiknya nanti ada hasil tes yang sama antar dua atau lebih calon mahasiswa, maka mereka yang mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi akan mendapatkan nilai tambah. Artinya panitia akan melihat berapa banyak jumlah soal dengan kesulitan tinggi bisa dikerjakan oleh peserta.
Nasir berharap masyarakat tidak perlu gaduh dengan sistem skoring tes SBMPTN yang baru ini.