JAKARTA, MENARA62.COM– Paparan radikal bebas seperti polusi udara dan sinar matahari nyaris tak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Padahal radikal bebas menjadi salah satu faktor yang membuat antioksidan alami dalam tubuh menjadi tak seimbang, yang kemudian memicu munculnya apa yang disebut stres oksidatif.
Prof Dr Gatot Susilo Lawrence, Ahli Patologi mengingatkan bahwa stres oksidatif dalam jangka panjang, kurang baik bagi tubuh. Sebab stres oksidatif bisa menjadi ancaman munculnya penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes dan stroke.
“Orang abai terhadap situasi apa yang disebut stres oksidatif. Sehingga kurang mawas untuk melakukan pencegahan,” katanya di sela temu media SOHO #BetterU, Sabtu (11/03/2017).
Diakui banyak orang yang beranggapan bahwa terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke adalah hal lumrah saat tubuh sudah memasuki usia tua (lansia). Anggapan tersebut tentu saja tidak semuanya benar. Sebab banyak orang yang sudah lansia, tetapi bisa hidup dengan sehat dan terhindar dari penyakit degeneratif.
Menurut Prof. Gatot, kunci untuk terhindar dari stres oksidatif adalah kita perlu memperbanyak antioksidan yang merupakan penangkal radikal bebas. Antioksidan ini secara alami dapat diperoleh dari dalam tubuh. Namun jika ditopang dengan asupan antioksidan eksternal tentu akan memaksimalkan fungsinya sebagai penangkal radikal bebas.
“Astaxanthin yang banyak ditemukan pada wortel, tomat, ikan salmon, udang dan rumput laut merah menjadi salah satu antioksidan eksternal terbaik saat ini,” lanjut Prof Gatot.
Untuk mendapatkan astaxanthin dari jenis makanan tersebut dalam jumlah mencukupi tentu tidak mudah. Karena itu dibutuhkan antioksidan paling kuat seperti Haematococcus Pluvialis. Astaxanthin jenis ini diketahui memiliki kekuatan antioksidan 6000 kali vitamin C dan 110 kali vitamin E, 54 kali Beta Carotene dan 550 kali green tea catechins.
AstaReal dari Jepang diakui Dr IyerBalasubramaniam Krishnaswami MBBS, Medical Advisor for Astareal merupakan pelopor budidaya dan produksi astaxanthin dengan menggunakan fotobioreaktor tertutup satu-satunya di dunia. Keunggulan dari proses ini akan menghasilkan stabilitas dan kemurnian yang berpengaruh pada kemanjuran astaxanthin.
“Untuk memudahkan masyarakat memperoleh manfaat astaxanthin, kami menghadirkan produk Asthin sejak 2007,” pungkasnya.
