JAKARTA, MENARA62.COM–Pembekalan penerima beasiswa mentari, dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan (STIE AD) di Jakarta, Senin (16/1/2017). Pembekalan ini sebagai langkah lanjut dari pemberian beasiswa bagi masyarakat dan entitas nelayan, petani dan buruh Indonesia (Mentari) yang diberikan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, dan Lazismu.
Pembekalan itu dikemas dalam program Mentari Regular Scholarship Camp (MRSC). MRSC ini merupakan program pengembangan SDM penerima manfaat beasiswa putra-putri Mentari.
Pelaksanaan pembekalan itu dilakukan dalam tiga tahapan. Yaitu, tahap I MRSC adalah achievement motivation trining (AMT). Tahap II, provitable time management. Tahap III, motivasi dan pilihan usaha. Rentang waktu tiap tahapan adalah tiga bulan. Dalam roadmap PRIBUMI (Program Inkubasi dan Pembanguanan Usahawan Muda Islam-Indonesia) yang menjadi induk program MRSC, disebutkan bawa tiga tahap tersebut hanya menjadi bagian dari prakualifikasi calon tenan sebelum menjadi pesert inkubasi selanjutnya.
Jika peserta sekarang rata-rata masih duduk di semester I dan III, maka dapat dipastikan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka akan memiliki pilihan usaha yang dikembangkan sembari kuliah.
Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah, Syahril Syah mengatakan, tentang pentingnya Muhammadiyah untuk menyiapkan “pasukan biru” sebagai kelas menengah baru ummat dalam bidang ekonomi.
“Program Beasiswa Mentari ini bukan cuma sekedar memutus rantai adagium bahwa orang miskin tidak boleh sekolah, tapi kini saatnya putera-puteri kaum buruh, tani dan nelayan yang selama ini diposisikan sebagai orang kecil yang berpikir besar. Ini adalah era kalian untuk mengambil alih giliran kepemimpinan masa depan, terutama di bidang ekonomi. Karena saya yakin kalau anda menjadi orang kaya, insya Allah terhindar dari prilaku Sa’labah sindrom atau prilaku orang kaya dengan cara belanja yang bermaksiat kepada Allah Swt,” ujar Syahril Syah ketika menutup motivasinya dihadapan 72 orang peserta.
Sementara itu, Sutia Budi, Wakil Ketua STIE Ahmad Dahlan Jakarta mengatakan, bahwa Mentari Forum ini diharapkan menjadi modal sosial baru.
“Ini ikatan baru bagi adik-adik untuk menjadi penggerak baru bagi masyarakat dalam upaya mendorong perubahan nyata di tengah masyarakat,” ujar Sutia.
Peluncuran
Peluncuran beasiswa itu sendiri sudah dilakukan tanggal 16 Juni 2016 lalu. Saat peluncuran, ditandai dengan penandatanganan naskah kerjasama (memorandum of understanding) tiga lembaga di Kantor MPM PP Muhammadiyah Jl Menteng Jakarta. Penandatangan MoU dilakukan Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr M Nurul Yamin MSi, Ketua STIEAD Jakarta Mukhaer Pakkanna SE MM dan Direktur Utama Lazizmu Andar Nubowo.
Dijelaskan M Nurul Yamin, nelayan dan petani saat ini belum bisa menikmati kekayaan alam Indonesia. Karena faktanya hamparan laut dan sawah dan ladang itu tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan nelayan dan petani yang merupakan mayoritas bangsa ini.
Lebih lanjut Yamin mengatakan ironis, stigma miris kehidupan nelayan dan petani diwarnai potret buram kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan.”Bicara tentang nelayan dan petani kita teringat lagunya Koesplus…bukan lautan hanya kolam susu….tongkat dan batu jadi tanaman. Tetapi pertanyaannya adalah siapa yg paling banyak menikmati susu dan tanaman yg terhampar di bumi negeri ini?” kata Yamin