Oleh :
Linda fatmawati
Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Islam
UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
Perempuan rawan sosial ekonomi merupakan perempuan dewasa dengan usia diatas lima belas tahun baik yang belum menikah, sudah menikah atau janda yang berpenghasilan namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perempuan tersebut merupakan kepala rumah tangga.
Tuntutan ekonomi yang berat mampu mendorong perempuan untuk mencari nafkah demi kesejahteraannya. Tetapi tidak hanya itu saja, faktor yang mendorong hal ini juga sangat banyak, seperti tanggungan rumah dan kebutuhan diri yang banyak sehingga mengakibatkan perempuan mencari penghasilan sendiri.
Kondisi tersebut diatas tentunya sedikit banyak tidak terlepas dari pendidikan yang pernah di tempuh, karena pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir setiap individu termasuk didalamnya kaum perempuan.
Dengan lamanya menempuh pendidikan diharapkan seseorang mampu mendapatkan pekerjaan yang layak, mampu membuka fikiran untuk berinovasi dan dapat menciptakan lapangan kerja yang baru serta mendapatkan pengalaman yang lebih baik.
Menempuh pendidikan yang dibarengi dengan tekad yang kuat serta ulet diharapkan mampu menjadi daya rubah kondisi keluarga dimasa depan, salah satunya adalah merubah kondisi perekonomian keluarga agar menjadi sejahtera. Jika dalam menempuh pendidikan hanya sebagai formalitas saja agar dianggap pintar, itu bukan sebuah sesuatu hal yang menjadikan lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, adanya pendidikan informal diharapkan mampu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau tergali keahlian yang terdapat pada diri seseorang untuk dikembangkan.
Pendidikan digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal. Keduanya diharapkan dapat ditempuh oleh perempuan. Baik pendidikan formal atau pun informal diharapkan mampu menjadi jalan kesejahteraan perempuan dan menjadi inspirasi perempuan lainnya untuk mensejahterakan hidupnya.
Pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi perlu menjadi sebuah titik fokus dan menjadi keharusan yang harus terwujud agar keluarga mencapai kesejahteraannya. Kesejahteraan perempuan wajib menjadi agenda penting dalam program pengentasan kemiskinan karena kesejahteraan perempuan pada umumnya dapat menjadi cerminan kesejahteraan keluarga.
Program pemberdayaan perempuan saat ini sudah banyak berkembang di masyarakat baik itu di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan yang di selenggarakan oleh pihak pemerintah maupun organisasi sosial. Namun demikian secara prosentase belum dapat dinikmati secara menyeluruh untuk masyarakat yang membutuhkan.
Disamping melalui model pemberdayaan seperti membentuk kelompok sosial usaha ekonomi produktif sebagai bagian kewirausahaan maka diperlukan juga bimbingan ketrampilan dan perluasan jejaring kerjasama semisal pemasaran. Pendampingan berupa motivasi dan inovasi tentu sangat penting terutama dalam menangkap peluang dan tantangan kondisi saat ini.
Dengan adanya pemberdayaan perempuan rawan ekonomi dan sosial ini diharapkan mampu memberikan nilai peningkatan kesejahteran keluarga, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Untuk mencapai Kesejahteraan
- Advertisement -