31.7 C
Jakarta

Kosakata Budaya Asli Indonesia Mulai Tergerus, Jateng Inisiasi Penyusunan Kamus Budaya Jawa

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COMIndonesia kaya akan budaya dan bahasa daerah. Kekayaan budaya tersebut menjadi asset besar bagi bangsa Indonesia untuk berbangga di mata dunia.

Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi informasi, dan komunikasi, kosakata budaya asli milik bangsa mulai tergerus. Generasi muda sudah tidak lagi mengenal kosakata budaya asli Indonesia tak terkecuali  Jawa, yang merupakan salah satu budaya besar di wilayah Indonesia.

Itu mengapa, KKLP Perkamusan dan Peristilahan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berinisiatif menyusun Kamus Budaya Jawa. “Kebudayaan Jawa menyimpan banyak khazanah kosakata khusus dan dapat dimungkinkan menyumbang kosakata dalam KBBI. Dan Jawa Tengah yang dikenal sebagai salah satu “lumbung budaya” nasional,” tutur Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Dr Ganjar Harimansyah, dalam keterangan tertulisnya Senin (25/10/2021).

Penyusunan Kamus Budaya Jawa tersebut bertujuan antara lain menyajikan kosakata budaya Jawa, melakukan upaya pengayaan kosakata budaya Jawa yang diharapkan dapat diusulkan menjadi bagian lema KBBI V, memasyarakatkan kembali kosakata budaya Jawa secara luas serta belum adanya aplikasi Kamus Budaya Jawa yang memadai.

Untuk mengumpulkan data di lapangan, Ganjar menjelaskan bahwa tim penyusun dari KKLP Perkamusan dan Peristilahan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kelautan dan Perikanan, praktisi, akademisi dan lainnya. Adapun informan yang diwawancarai adalah pelaku-pelaku budaya dan para pengrajin di Jawa Tengah yang memiliki khazanah kosakata dan istilah budaya Jawa yang dapat menjadi bahan pengayaan kosakata dan istilah.

Kegiatan inventarisasi Kosakata Budaya Jawa yang dilakukan tim penyusun Kamus Budaya Jawa  meliputi bidang maritim dan kenelayanan, bidang pertukangan dan arsitektur, bidang seni dan budaya Jawa (batik, tari, kerajinan tradisional, karawitan, kesenian rakyat), bidang pertanian, perkebunan, perhutanan, bidang peternakan dan pembudidayaan, bidang kesehatan dan pengobatan tradisional, serta bidang wisata alam dan kuliner tradisional Jawa.

Setelah melakukan inventarisasi kosakata, tim kemudian melakukan pelacakan data tertulis hasil inventarisasi untuk ditata dan disusun kembali dalam tabel secara rinci. Beberapa proses pelacakan data terdokumentasi pada kanal YouTube Balai Bahasa Jawa Tengah.

Tahap selanjutnya adalah penyusunan entri. Kosakata Budaya Jawa yang diperoleh dari sumber data disusun sedemikian rupa dilengkapi dengan penjelasan singkat dan kelas kata. Hal itu menjadi hal yang pertama kali dilakukan oleh tim. Dan tahap terakhir adalah penyusunan Kamus Budaya Budaya Jawa yang meliputi pekerjaan pembacaan ulang oleh semua tim kerja, revisi, dan perwajahan (bekerja sama dengan tim IT dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang).

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan Kamus Budaya Jawa 2021 adalah tersusunnya Kamus Budaya Jawa dalam bentuk aplikasi senarai yang dapat diunduh pada laman https://senaraiistilahjawa.kemdikbud.go.id/about. Aplikasi yang terwujud berkat kerja sama antara Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tersebut belum diluncurkan secara resmi. Saat ini pelaksanaan kegiatan tersebut baru sampai tahap penyusunan lema kosakata budaya.

“Rencananya akan diadakan konsinyasi terlebih dahulu sebelum diluncurkan secara resmi pada Oktober 2021,” tutur Ganjar.

Kegiatan unggulan lainnya

Selain melakukan penyusunan kamus Budaya Jawa, Kantor Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga memiliki beberapa program unggulan yang dilaksanakan sepanjang 2021. Beberapa program unggulan tersebut antara lain revitalisasi wayang Othok Obrul Selokromo, Wonosobo, penerbitan majalan berbahasa Jawa, jurnal berbahasa Jawa, pemilihan Duta Bahasa, llayanan UKBI Adaptif bagi masyarakat. UKBI Adaptif dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan pelaksanaan ujinya dilakukan secara daring melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (KKLP UKBI). Layanan di wilayah Jawa Tengah dilakukan olek KKLP UKBI Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberi layanan kebahasaan dan kesastraan yang profesional kepada semua anggota masyarakat di Jawa Tengah,” tutur Ganjar

Selain itu juga melakukan pendataan komunitas literasi. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, sebagai bagian dari  Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang turut bergerak di bidang Literasi, khususnya pada masyarakat, merasakan perlu untuk mengadakan pendataan komunitas Literasi yang ada di Jawa Tengah. Mengingat Komunitas Literasi merupakan garda depan dalam literasi di ranah masyarakat.

Lalu melakukan kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia. Kegiatan ini jelas Ganjar, secara rutin dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah demi peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia tenaga profesional dan calon tenaga profesional dalam hal ini adalah guru non-bahasa Indonesia di wilayah Jawa Tengah.

Kegiatan lain adalah layanan saksi ahli bahasa dan hukum. Menurut Ganjar, Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah yang rentan oleh gangguan stabilitas dan hambatan pembangunan yang disebabkan oleh konflik sosial akibat persoalan bahasa. Konflik kebahasaan itu menimbulkan konflik yang tidak hanya bersifat interpersonal, tetapi juga mengarah pada disintegrasi sosial di masyarakat dan—bahkan—disintegrasi bangsa.  Konflik sosial akibat persoalan kebahasaan tidak jarang terjadi pada tingkatan komunal. Dalam hal hubungan sosial di masyarakat, khususnya di era digital sekarang ini, bibit-bibit kekerasan verbal pada manusia umumnya mudah tumbuh dan berkembang kurang terkendali melalui media sosial.

“Kami juga melakukan penyuluhan bahasa di bidang hukum. KKLP Bahasa dan hukum dibentuk bertujuan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan bahasa Indonesia bidang hukum,” tuturnya.

Kegiatan Koordinasi Deseminasi Pembinaan Kemahiran Berbahasa Indonesia
Bagi Pemangku Kepentingan di Provinsi Jawa Tengah

Jateng juga menerjemahkan buku nomine prasidatama kategori sastra. Tujuan kegiatan adalah menerjemahkan buku nomine Prasidatama kategori sastra dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, atau sebaliknya dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.

Dan yang terakhir adalah penelitian komunitas sastra dan industri kreatif di Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Penelitian ini antara lain bertujuan mengungkap keberadaan komunitas sastra di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang mengarahkan kerja sastra ke industri kreatif sebagai alternatif penciptaan nilai ekonomi karya sastra sehingga mampu menghidupi komunitas bahkan personalnya,” tutup Ganjar.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!