YALA, THAILAND, MENARA62.COM — Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) berencana memperluas cakupan penerimaan calon mahasiswa dari Thailand. Semula hanya lima provinsi, ke depan akan diperluas menjadi 14 provisi,
Demikian ditandaskan Prof Edy Suandi Hamid, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah di sela-sela memantau seleksi calon mahasiswa yang akan masuk PTM di Yala, Thailand, Kamis (4/5/2017). Ada 110 calon mahasiswa asal Thailand yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM). Seleksi dilakukan melalui wawancara langsung terhadap mereka yang sudah lulus tes administratif di Southern Border Province Administration Center (SBPAC) Thailand.
Lebih lanjut Edy mengatakan untuk masuk lebih jauh di pasar ASEAN, Muhammadiyah sudah mempunyai gagasan untuk mengakuisisi perguruan tinggi di wilayah ASEAN. “Tetapi itu masih dilakukan kajian mendalam,” kata Prof Edy Suandi Hamid.
Selain itu, kata Edy, dalam kunjungannya ke Yala, juga dibahas rencana perluasan kerjasama dengan mengubah memorandum of understanding (MOU) yang sudah ditandatangani sejak sembilan tahun lalu. Pembahasan dilakukan dengan Deputi Sekjen SBPAC Somkeart Ponorayoon dan direncanakan memperluas cakupan provinsi yang semula hanya lima provinsi menjadi 14 provinsi.
“Mahasiswa yang diterima juga tak hanya yang beragama Islam, tetapi juga yang beragama lain, seperti Budha yang merupakan agama mayoritas di Thailand. Kita tunjukkan bahwa Perguruan Muhammadiyah bersifat inklusif dan mendidik siapapun yang ingin belajar, apapun keyakinannya. Di Papua dan NTT, lebih 80 persen mahasiswa PTM adalah nonmuslim,” ujar Edy.
Sementara Ketua Kantor Urusan Internasional PTM, Ida Puspita, yang juga dosen pada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Yala, Thailand, mengatakan calon mahasiswa hasil seleksi akan ditempatkan di 18 PTM. “Seleksi ini sudah yang sembilan kali kita lakukan. Semula hanya melibatkan 13 PTM, sekarang sudah 18 PTM. Total sudah ratusan mahasiswa Thailand yang dididik di perguruan tinggi Muhammadiyah. Sebagian sudah lulus,” kata Ida Puspita.
Penulis : Heri Purwata
