26.7 C
Jakarta

Peringati Isra’ Miraj, Adara Relief Gelar Kajian Tafsir Ayat-Ayat Baitul Maqdis

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka memperingati Isra’ miraj Nabi Muhammad SAW, Adara Relief Internasional, sebuah lembaga kemanusiaan untuk Palestina menggelar kegiatan kajian tafsir ayat-ayat Baitul Maqdis dalam Al Qur’an, pada Sabtu malam (28/02/2022). Kajian yang menghadirkan Dr. Saiful Bahri, Lc, MA, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta tersebut menjadi bagian dari Program Al Quds Global Week.

Dalam sambutannya, Ketua Adara Relief Internasional Sri Vira Chandra mengatakan peristiwa Isra’ miraj yang merupakan perjalanan spiritual Rasulullah tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Masjid Al Quds (Al Aqsa). Karena sebelum Rasulullah menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT, terlebih dahulu Rasulullah mampir ke Masjid al Aqsa dan menunaikan shalat.

Selain itu Al Quds adalah masjid yang mencatat sejarah perjuangan nabi dan rosul yang ada di muka bumi ini. Maka sudah menjadi kewajiban semua umat Islam untuk merawat, memelihara dan menjaga dengan baik masjid Al Quds.

“Penjagaan kita terhadap Al Quds telah lama berhadapan dengan zionis Israel. Bahkan bumi Al Aqsa adalah sistem apartheid terburuk di muka bumi ini, mengalahkan Afrika Selatan,” jelas Vira Chandra.

Menurutnya setidaknya ada 7 kejahatan yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap Palestina ini. Mulai dari penghancuran rumah warga, penghancuran sumber kehidupan, pencabutanpohon zaitun dengan tujuan menghancurkan perekonimian warga Palestina, pemukiman illegal, pembangunan tembok pembatas, penculikan anak dan perempuan dan lainnya.

“Berbagai peristiwa tersebut membuka mata hati kita semua untuk terus mengulurkan bantuan dan dukungan bagi warga Palestina dalam upaya mempertahankan dan melindungi masjid Al Quds. Dan Adara Relief sudah 14 tahun hadir untuk membantu dan mendukung perjuangan warga Palestina terutama anak dan perempuan,” kata Vira Candra.

Sementara itu Saiful Bahri, dosen UMJ dalam materinya menyebutkan bahwa peristiwa Isra’ miraj telah diabadikan dalam berbagai ayat Al Qur’an. Ayat yang paling nyata adalah Surat Al Isra’ ayat 1 yang artinya “Maha Suci Allah, yang telah meperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Poin-poin penting dalam perstiwa Isra’ miraj sebagaimana disebut dalam surat Al Isra ayat 1 tersebut adalah bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan Hamba Allah. Allah yang mutlak berkuasa meperjalankannya.

Poin kedua, berangkat dan transit dari masjid ke masjid menunjukkan urgensi masjid terutama Masjid al Haram dan Masjid al Aqsa.

Poin ketiga bahwa perjalanan dilakukan malam hari. Malam hari menunjukkan relativitas waktu. Allah yang mutlak menentukan. Ini sekaligus menandakan bahwa kualitas lebih utama dari kuantitas (time travel).

Dr Saiful Bahri, Dosen UMJ

Dan poin keempat adalah adanya Keberkahan Allah yang diisyaratkan memberikan harapan kebaikan bagi semua kaum beriman.

Pada Surat Al Isra’ ayat 4, Allah berfirman “Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu, Kami pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongan diri dengan kesombingan yang besar.” Ayat ini menurut Saiful Bahri memiliki beberapa poin penting diantaranya bahwa Bani Israel akan melakukan kesalahan fatal di muka bumi ini dua kali. Bumi dalam ayat ini menurut sebagian mufasir adalah Baitul Maqdis atau Bumi Syam secara umum.

Dan makna berbuat kerusakan adalah dengan melakukan maksiat kepada Allah, berbuat dzalim, membunuh para nabi dan menyakiti orang beriman. Penyebutan kata dua kali ada yang memaknai sebagai angka eksak, ada yang memaknai sebagai isyarat kerusakan berkali-kali. Kerusakan pertama dilakukan menjelang aneksasi Raja Nebuchadnezar dan nanti akhir zaman akan ada lagi tindakan perusakan yang lebih hebat.

Saiful Bahri mengingatkan bahwa Masjid al Quds adalah bumi yang diberkahi Allah SWT. Ini seperti termaktub dalam firman Allah Surat Al A’raf ayat 137 yang artinya “Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah merea bangun.”

Lalu pada surat Al Anbiya ayat 71 yang artinya “Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.”

Kemudian Surat Al Anbiya ayat 81 yang artinya “Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami berkahi padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Tak hanya diberkahi, Masjid al Quds juga merupakan bumi yang aman. Allah dalam Surat Saba’ ayat 18 berfirman “Dan Kami jadikan antara mereka (penduduk Saba’) dan negeri-negeri yang Kami berkahi (Syam), beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di negeri-negeri itu pada malam dan siang hari dengan aman.”

Selain itu negeri Syam menjadi salah satu tanah suci yang dijanjikan Allah sebagaimana dalam firman-Nya Surat Al Maidah ayat 21 yang artinya “Wahai Kaumku! Masuklah le tanah suci Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.”

“Tentu selain ayat-ayat tersebut masih banyak ayat dalam Al Qur’an yang bersentuhan dengan Bumi Syam,” tutup Saiful Bahri.

Masjid Al Aqsa itu sendiri memiliki setidaknya 22 nama. Beberapa diantaranya Bait al Maqdis, Masjid Elia, Uri Salem, Al Baitu al Muqaddas, Kurah Elia, Uri Syalam, Beil El, Shiyoun, Mishrats, dan lainnnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!