31.7 C
Jakarta

Polimedia Bantu Warga Desa Naik Kelas Melalui Program P2MD di Srengseng Sawah dan Pasar Kemis

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) lakukan pendampingan dan pembinaan bagi masyarakat di dua desa sebagai bagian dari program pengabdian pada masyarakat. Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang diinisiasi Direktorat Mitras DUDI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Polimedia mendorong desa binaan untuk naik kelas.

“Ada dua desa yang saat ini sedang dikembangkan oleh Polimedia, pertama desa budaya Betawi di wilayah Srengseng Sawah dan kedua desa perajin kulit di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang,” jelas Direktur Polimedia, Purnomo Ananto saat berjumpa dengan wartawan, Kamis (14/10/2021).

Menurut Purnomo, program P2MD ini tidak hanya menjadi kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, namun sekaligus merupakan implementasi pembelajaran yang dapat dihilirisasi dan dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa Polimedia dapat menerapkan apa yang selama ini dipelajari di ruang kuliah, dan di sisi lain, masyarakat juga dapat merasakan manfaatnya langsung.

“P2MD ini tidak sekadar Tridharma saja, namun hilirisasi kemampuan mahasiswa Polimedia sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Purnomo.

Desa Budaya Betawi

Pengembangan di Desa Budaya Betawi itu sendiri, jelas Purnomo, merupakan langkah lanjut dari pembuatan Taman Baca Masyarakat bersama Kelurahan Srengseng Sawah. Terlebih kelurahan tersebut juga merupakan lokasi dimana Kampus Polimedia ini berdiri. Bentuk dari pembinaan tersebut adalah melakukan upaya meningkatkan literasi masyarakat terkait budaya Betawi baik melalui bacaan maupun multimedia lainnya.

“Budaya Betawi mulai termarjinalkan. Melalui pembinaan dan pendampingan, kami berharap Budaya Betawi kembali semarak di wilayah ini,” tambahnya.

Baginya, budaya Betawi yang unik dan menarik, memiliki potensi besar untuk menjaring wisatawan. Kuncinya adalah bagaimana budaya ini tetap hidup dan banyak dilakukan oleh masyarakat muali dari upacara, tari-tarian, pakaian hingga kulinernya.

Ketua P2MD Desa Budaya Betawi, Adinda Salsabila mengatakan bahwa pengembangan literasi budaya Betawi ini akan memberikan ekonomi bagi masyarakat dan berpotensi menjadi destinasi wisata yang modern. Peningkatan kualitas literasinya dapat memberikan sisi menarik lain budaya Betawi dari yang selama ini diinformasikan pada kanal online.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan Polimedia di Kampung Betawi Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (ist)

“Kami saat ini membangun literasi budaya Betawi sehingga masyarakat lain dan wisatawan dapat melakukan eksplorasi mendalam terkait budaya betawi, added value itu yang kami kembangkan,” jelas Salsa.

Desa Perajin Kulit

Pengembangan desa selanjutnya dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang. Di desa tersebut terdapat lebih dari 400 perajin kulit dan telah menghasilkan beragam produk seperti sepatu, sandal, dompet, dan tas. Pasarnya pun cukup baik di wilayah Sumatra dan bahkan beberapa sudah melakukan ekspor ke negeri tetangga. Meski demikian, pengelolaannya masih tradisional dan memerlukan pendampingan agar bisa naik kelas.

Ketua P2MD Desa Pasar Kemis, Megawati Rachma menjelaskan bahwa bersama 9 anggota timnya akan melakukan pengembangan terkait branding dan pemasaran dari produk kerajinan kulit tersebut. Utamanya agar produk yang dihasilkan dapat nilai tambah dan terbukanya pasar domestik, nasional, ataupun internasional.

“Kami di Pakem (Pasar Kemis) mengembangkan diglitalisasi brand dan pemasaran, agar ada nilai lebih dan memutar roda ekonominya lebih baik dari sebelumnya,” tutup Mega.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!