26.7 C
Jakarta

Prasetiya Mulya Kolaborasikan Pendidikan Bisnis Dengan Saintek

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Menandai babak baru perjalanannya, Universitas Prasetiya Mulya berkomitmen memperluas portofolionya menjadi universitas pelopor yang menggunakan platform kolaborasi antara rumpun bisnis dengan sains terapan dan teknologi. Menurut Rektor Universitas Prasetiya Mulya, langkah tersebut penting sebagai upaya membebaskan Indonesia dari jebakan negara dengan pendapatan menengah.

Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan berbasis sains terapan dan teknologi, karena inilah salah satu cara untuk terbebas dari jebakan sebagai negara dengan pendapatan menengah,” jelas Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof Dr Djisman S Simandjuntak di sela kuliah perdana mahasiswa baru Universitas Prasetya Mulya bertema Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemajuan Bisnis-bisnis STEM Inovatif di Indonesia di kampus BSD, kemarin. Kuliah perdana ini seklaigus merupakan rangkaian Dies Natalis ke-35 yang mengambil tema besar Embarking on Sci-Tech Driven Business.

Acara tersebut dihadiri oleh pembina Yayasan Prasetiya Mulya, perwakilan Kopertis Wilayah III,  mitra-mitra kerjasama perusahaan Prasetiya Mulya serta Kepala Sekolah SMA Sederajat se-Jabodetabek dan menghadirkan Adrian Lembong, Direktur Teknologi PT. Adaro Power.

Menurut Rektor, semua pertanyaan besar yang dihadapi manusia tidak bisa dipecahkan hanya dengan satu disiplin ilmu. Pemecahan harus multidisiplinary. Ini hanya bisa dilakukan lewat kolaborasi. Pendidikan tinggi abad ke-21 harus sangat kuat dalam kolaborasi multidisiplin sehingga mampu menjawab tantangan masa depan untuk keluar dari perangkap kesedangan.

“Pendidikan tinggi masa depan tentu akan berbeda dengan pendidikan tinggi saat sekarang atau yang lalu. Perlu ada inovasi, pembaruan, paltform baru, sehingga lulusan yang dihasilkan sesuai tuntutan lapangan kerja,” tambah Rektor.

Sementara itu, Adrian Lembong, Direktur Teknologi PT. Adaro Power dalam orasi ilmiahnya mengatakan kolaborasi bisnis, sains terapan dan teknologi dalam perkembangan dunia era modern sangat penting dan strategis sebagai langkah efisiensi.

“Dengan perkembangan teknologi yang pesat, timbul  tantangan baru manusia, yaitu meningkatkan efisiensi dari segala aspek. Karena dengan meningkatkan efisiensi ini, manusia bisa lebih berkembang dari masa-masa sebelumnya,” kata Adrian.

Ia menambahkan bahwa setiap orang dituntut terus berpacu dengan ragam informasi, yang tidak hanya terbatas pada satu bidang, namun harus juga mengetahui bidang-bidang lain. Indonesia sendiri diakui memiliki potensi entrepreneurship yang besar. Karena itu bidang bisnis, science dan engineering harus bersinergi supaya hasil yang diciptakan bisa lebih optimal.

Cross over study di Universitas Prasetiya Mulya melalui hadirnya School of Business & Economics dan School of Applied STEM dianggap menarik dalam hal memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi saat ini.

Dalam acara kuliah perdana ini, Prasetiya Mulya juga memberikan apresiasi kepada 12 mahasiswa aktif yang berprestasi dalam skala nasional dan internasional di bidang akademik maupun non akademik. Komitmen Prasetiya Mulya terhadap pengembangan pendidikan Indonesia juga dilakukan melalui pemberian beasiswa prestasi dan bantuan biaya kuliah bagi siswa-siswi lulusan SMA/sederajat dengan kondisi keuangan keluarga yang terbatas melalui pemberian beasiswa bagi 34 mahasiswa baru dan lebih dari 40 beasiswa bagi mahasiswa aktif pada tahun ajaran 2017/2018. Beberapa penerima beasiswa adalah finalis Olimpiade Sains Nasional, anak guru, orangtua tunggal pedagang usaha kecil, dan sebagainya.

Untuk mendukung proses pembelajaran kolaboratif yang telah dicanangkan, beberapa fasilitas baru juga dikembangan di kampus BSD. Diantaranya gedung laboratorium Prasetiya Mulya 9 lantai dan tahap 3 pengembangan kampus BSD.

“Kami punya gedung laboratorium. Ada teaching lab, industry lab, dan science lab,” Prof. Djoko Wintoro, Ph.D, Wakil Rektor II Bidang Non Akademik.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!