27.5 C
Jakarta

Presiden Joko Widodo: “Brand Value” Penting Bagi Wirausaha

Baca Juga:

BANDUNG, MENARA62.COMPresiden Joko Widodo menegaskan pentingnya membangun “brand value” bagi start up atau wirausaha muda yang sedang merintis usaha.

“Sekarang ini yang penting memang membangun sebuah brand dari setiap produk itu penting sekali,” kata Presiden Joko Widodo. Hal ini disampaikannya, setelah menjadi pembicara kunci dalam acara Entrepreneurs Wanted! (EW!). Acara itu digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Senin (18/12/2017), seperti dilansir Antara.

Menurut Mantan Gubernur DKI itu, “brand value” pada sebuah usaha itu sangat penting.  Bahkan, menurut Joko Widodo, “brand value” itu kerap nilainya melebihi aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Ia berpendapat, saat ini “brand value” justru menjadi nilai dari sebuah perusahaan atau nilai dari sebuah produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.

Brand value dapat dianalogikan sebagai citra atau kharisma pada diri seseorang, atau produk yang dapat membuat seseorang atau produk itu memiliki daya tarik yang kuat.

“Penting sekali, karena dari situlah sebetulnya nilai dari sebuah perusahaan, nilai dari produk itu bisa diangkat dan apa valuasinya juga biasanya dihitung dari sana,” katanya.

Presiden menceritakan pengalamannya ketika pada generasi terdahulu, aset, pabrik, jumlah karyawan, hingga kinerja ekspor menjadi kebanggaan bagi seorang pengusaha.

Namun bagi generasi saat ini, “brand value” justru lebih besar nilainya ketimbang hal-hal yang dulu dibanggakan oleh pengusaha generasi lama.

“Baru lima tahun `brand value` pabrik kayu yang saya miliki, dengan martabak yang Gibran miliki, lebih besar Gibran 5 kali lipat,” katanya.

Hal itulah yang menurut Joko Widodo membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Di eranya dahulu, menurut Joko Widodo, lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar.

Ia juga berpendapat pentingnya membangun rekam jejak dan portofolio yang baik bagi calon wirausaha.

“Harus punya rekam jejak berapa tahun kemudian portofolionya seperti apa itu yang penting dalam usaha itu,” katanya.

Pemerintah sendir,i kata dia, saat ini sedang menyiapkan program untuk membantu start up untuk merintis bisnisnya. Ia menyadari, risiko bisnis sangat besar saat seseorang baru memulai usaha.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!