JAKARTA, MENARA62.COM – Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai dari Senin (04/12) sampai dengan hari ini Rabu (06/12) untuk mengecek langsung stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Gudang-gudang BULOG di tiga lokasi sekaligus yaitu Labuan Bajo, Nagekeo dan Kupang hingga membagikan beras Bantuan Pangan kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di tiga lokasi tersebut.
Presiden Jokowi menyebut bahwa bantuan pangan tersebut telah disalurkan oleh pemerintah sejak bulan April 2023 dan akan terus disalurkan kepada keluarga penerima manfaat hingga bulan Maret 2024.
“Jadi setelah bantuan pangan bulan September, Oktober dan November selesai dibagikan, ditambah lagi untuk bulan Desember. Selanjutnya nanti bulan Januari, Februari, Maret (2024) akan diberikan lagi,” ucap Presiden saat menyapa masyarakat yang hadir.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengucapkan terimakasih kepada BULOG yang telah menyalurkan program Bantuan Pangan ini dengan baik dan meminta menyiapkan stok CBP dengan baik.
“BULOG akan menjaga stok CBP diatas 1 juta ton, dan sesuai arahan Presiden akan terus ditambahkan sampai dengan 3 juta ton untuk kepastian stok negara dalam menghadapi kondisi apapun,” kata Arief.
Selanjutnya Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhammad Suyamto menjelaskan bahwa BULOG selaku operator mendukung penuh program pemerintah seperti Bantuan Pangan ini yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat ini dan menyiapkan stok beras yang dibutuhkan sebaik mungkin.
“Stok di Gudang-gudang BULOG NTT ini maupun di Gudang-gudang BULOG seluruh Indonesia dalam jumlah yang sangat aman. Sesuai arahan Pak Presiden juga kami pastikan stok beras ini tercukupi semua sampai dengan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur,” ujar Suyamto.
Adapun stok Cadangan Beras Pemerintah yang dimiliki BULOG saat ini ada sebanyak 1,6 juta ton. Disamping itu juga masih ada tambahan stok impor beras sesuai penugasan yang diberikan kepada BULOG guna menambah kekuatan Cadangan Beras Pemerintah.(*)