JAKARTA, MENARA62.COM – Innalillahi wainnailaihi rojiuun…Pagi ini, Ahad (4/7/2021), Muhammadiyah kembali berduka dengan meninggalnya Prof Baedhowi, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. Almarhum meninggal dunia di kediamannya Ciputat Jakarta Selatan karena sakit jantung dalam usia 72 tahun.
Sebelum terserang penyakit jantung, almarhum sempat terkena Covid-19 dan mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 14 hari. Tetapi beberapa hari di rumah, almarhum terkena serangan jantung dan langsung dilarikan ke RS Jantung Harapan Kita. Di rumah sakit tersebut almarhum sempat dirawat 4 hari. Almarhum berpulang ke pangkuan Allah Yang Maha Memiliki Kehidupan sepulangnya dari RS Jantung Harapan Kita 2 hari kemudian.
Prof Baedhowi adalah tokoh Muhammadiyah yang menghabiskan kariernya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Almarhum sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Dirjen Dikdasmen.
Pasca pensiun dari Kemendikbud, almarhum Prof Baedhowi kemudian menjadi guru besar di Universitas Sebelas Maret (UNS).
Menko PMK Prof Muhadjir mengatakan Prof Baedhowi pribadi yang sangat baik, pekerja keras tidak suka banyak bicara. Almarhum juga seorang administator ulung. “Beliau isi perjalanan karir di bidang pendidikan. Banyak kader kader birokrat di kantor di Kemendikbud pusat berkat tangan dingin beliau,” kata Muhadjir Effendy.
Saat Muhadjir menjabat sebagai Mendikbud, almarhum Prof Baedhowi sudah tidak menjabat di Kantor Kemendikbud. “Tetapi saya sering meminta saran dan masukan. Saking lamanya berkarier di bidang pendidikan hingga akhir hayatnya, penguasaan pengetahuan tentang pendidikan Indonesia sangat ensiklopedis,” lanjut Muhadjir.
Sebelum kemudian berpindah sebagai guru besar Univ Sebelas Maret, almarhum menjabat juga sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
“Keluarga besar Muhammadiyah sangat kehilangan beliau. Semoga almahum husnul khotimah,” tutup Muhadjir.