30.3 C
Jakarta

Puluhan Penyandang Tuna Netra Dapat Pelatihan Sport Massage

Baca Juga:

TANGERANG, MENARA62.COM– Sebanyak 30 penyandang tuna netra mengikuti pelatihan teknik pijat sport massage. Kegiatan yang berlangsung di aula Yayasan Raudlatul Makfufin Tangerang Selatan, Banten tersebut didukung sepenuhnya oleh Laznas karyawan Chevron bekerjasama dengan Dompet Dhuafa.

“Selama 3 hari para peserta diberikan teknik-teknik dasar memijat sport massage dari mulai kaki,  badan, tangan,  hingga kepala,” jelas Ketua Laznas Chevron Dennis, kemarin.

Dipilihnya sport massage karena teknik ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat serta lebih mudah dipahami dan di praktekan oleh para penyandang tuna netra.

Dennis menjelaskan selain mendapatkan pelatihan memijat, para peserta juga diberikan bantuan fasilitas pendukung pijat seperti ranjang pijat, cream masaage, dan lainya. Bahkan peserta mendapatkan pembinaan serta pendampingan guna memonitor perkembangan usaha pijat peserta.

Laznas Cevron adalah lembaga zakat nasional Chevron. Ini adalah lembaga yang murni menyalurkan dana zakat dari pegawai Chevron. Dengan program pelatihan pijat ini diharapkan kedepannya skill yang di dapat dari pelatihan ini berguna untuk kehidupan para peserta.

“Kedepannya kita harapkan akan ada kerjasama lanjutan dari dompet dhuafa dan yayasan untuk meningkatkan taraf hidup para tunanetra,” lanjutnya.

Sementara itu Sulis Istiqomah Manager Resource Mobilitation Dompet Dhuafa menjelaskan pelatihan pijat bagi tuna netra ini merupakan kerjasama yang kesekian kalinya dengan Laznas Chevron.

“Kami sangat berharap keterampilan yang didapat dari program ini dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari dan menjadi pemijat-pemijat profesional sehingga bisa dipergunakan untuk mencari nafkah,” katanya.

Ahmad Jhoni pelatih pijat menambahkan para tunanetra mendapatkan materi tentang sports massage. Sports massage adalah pijat yang dulu dipakai dalam dunia olahraga biasanya untuk memijat para atlit agar rileks melancarkan peredaran darah sehingga kinerja anggota tubuh menjadi baik.

“Sports massage itu sebenarnya populer dalam dunia olahraga, biasanya hanya beberapa bagian anggota tubuh saja yang dipijat tergantung anggota tubuh yang cedera, kalo cedera kaki ya kaki aja yang dipijat. Disini semua peserta diajarkan bagaimana menggunakan teknik sports massage dari mulai kaki, badan, tangan, hingga kepala secara menyeluruh,” tuturnya.

Ketua Yayasan Raudlatul Makfufin, Budi Santoso, mengaku senang mendapatkan teknik pelatihan pijat sports massage dan sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia berharap dengan pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan para tuna netra yang selama ini belum mengetahui tentang dunia pijat memijat apalagi peserta diberikan perlengkapan dan peralatan pijat Agara mereka bisa mandiri dan diberikan pembinaan selama 6 bulan ke depan.

“Mereka memang belum punya skill pijat karena sebagian besar berprofesi sebagai tukang kerupuk, “jelasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!