JAKARTA, MENARA62.COM – DPP KNPI mengadakan rapat pleno di Hotel Sahid Jakarta dengan agenda konsolidasi KNPI, merespon dinamika internal yang berkembang, Rabu (10/3/2021). Dalam rapat pleno DPP KNPI dibawah kepemimpinan Haris Pertama akan melakukan kongres pada akhir 2021 dengan terlebih dahulu rapat pimpinan paripurna yang akan menyusun rancangan dan perangkat kongres termasuk kepesertaan, selain itu rapat pleno membahas persoalan internal yang sedang ramai ahir-ahir ini.
Kemudian selain pembahasan kongres 2021, rapat pleno juga memutuskan memberhentikan Jackson Kumaat (Sekjend DPP KNPI), Mustahuddin (Waketum DPP KNPI), Ahmad Andi Bahri (Waketum DPP KNPI), Syarif Ahmad (Ketua Organisasi DPP KNPI), dan Alan Hehanusa (Waketum DPP KNPI).
Ketua DPP KNPI Bidang Komunikasi dan Informatika Azrizal Nasri, S.I. Kom mengungkapkan selain mengembalikan 5 pengurus DPP KNPI ke organisasi Induk, Rapat Pleno juga memutuskan 15 orang lebih yang terkait mengikuti kegiatan kongko-kongko yang mengaku rapat pleno di Hotel Ritz Carlton pada sabtu 6 maret 2021 sedang dilakukan tabayyun dimana pengakuan mereka ketika di undang hanya kegiatan kongko-kongko atau ngopi bersama, namun ketika di lokasi justru ada rapat pleno illegal.
“Artinya pengurus yang lain hanya korban ke tidak tahuan dikarenakan mereka di undang ngopi bersama, namun isinya rapat pleno illegal inkonstitusi,” ungkap Azrizal.
Maka dengan keterangan para saksi yang hadir pada 6 Maret di Hotel Ritz Calton dengan ini kesepakatan rapat pleno pada 10 Maret di Hotel Sahid Jakarta, memberhentikan 5 orang bersangkutan karena telah melakukan pelanggaran terhadap organisasi dan melakukan pleno illegal di Hotel Riz Carlton Jakarta tanpa sepengetahuan ketum DPP KNPI.
Forum pleno meminta kepada Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama agar segera melakukan pergantian terhadap Sekjend DPP KNPI dan posisi strategis lainnya.
