JAKARTA, MENARA62.COM – Survei Populix terhadap kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia, selain melalui marketplace, 86% masyarakat Indonesia sering berbelanja lewat media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Lebih menarik lagi, survei McKinsey menyebut jika 85% pelaku e-commerce di Indonesia ternyata diisi oleh para reseller atau mereka yang menjual produk milik brand atau pedagang lain.
Mengikuti perkembangan model bisnis tersebut, RedDoorz, platform multi-brand perhotelan terbesar di Asia Tenggara, menjadi platform perhotelan pertama di Asia Tenggara yang menjalankan kemitraan model reseller secara resmi melalui program RedSeller sejak tahun 2020.
Program yang bertujuan untuk memberi alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat lokal yang kehilangan pekerjaan maupun mata pencahariannya setelah pandemi ini langsung diminati oleh banyak lapisan masyarakat. Mulai dari karyawan, mahasiswa, pekerja lepas, hingga ibu rumah tangga. Dalam waktu tiga tahun, RedSeller berhasil bermitra dengan lebih dari 13.000 anggota resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Model bisnis RedSeller ini telah mendukung penjualan kamar RedDoorz hingga 50.000 kamar per bulan. Tingginya peningkatan jumlah anggota dan penjualan kamar tak lepas dari strategi RedDoorz mendukung kerja RedSeller dengan memberikan berbagai keuntungan khusus.
“Kami menyediakan aplikasi khusus RedSeller yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore. Hal ini pun menjadikan RedDoorz sebagai satu-satunya platform perhotelan di Indonesia yang menyediakan aplikasi untuk reseller-nya. Selain itu, kami juga memberikan diskon khusus RedSeller untuk mendukung penjualan kamar mereka, serta insentif tambahan lainnya.” jelas Fadhli Syahied, Institutional Lead RedDoorz.
Melalui berbagai strategi dan dukungan tersebut, setiap anggota RedSeller memiliki kesempatan untuk mendapatkan komisi hingga puluhan juta.
Cicil Rumah dari Komisi RedSeller
Salah satu anggota RedSeller yang sudah mencicipi cuan dari program kemitraan ini adalah Nishyah (26 tahun) asal Jakarta. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai freelancer mulai bergabung menjadi RedSeller sejak Februari 2021 dan hanya dalam waktu dua tahun saja ia sudah meraih predikat The RockStar RedSeller dengan pendapatan komisi hingga Rp 16 jutaan.
“Strategi yang saya jalankan cukup simple, yaitu dengan menawarkan kamar hotel RedDoorz kepada orang-orang terdekat yang ingin staycation atau liburan, kemudian infonya menyebar dari mulut ke mulut,” kata Nishyah.
Tak hanya menjual, Nishyah juga mengedepankan komitmen untuk memberikan pelayanan dan pengalaman yang baik bagi tamu hotel. “Saya selalu berusaha memberikan respon yang cepat terhadap setiap pertanyaan calon tamu dan melakukan proses pemesanan kamar dengan segera,” katanya.
Kerja kerasnya terbukti karena telah berhasil menjual lebih dari 800 kamar hanya dalam waktu dua tahun saja. Dari hasil komisinya, Nishyah kini dapat sudah mulai mencicil rumah, membiayai pernikahan hingga jalan-jalan ke luar negeri.
Selain Nishyah, anggota RedSeller lainnya yang sudah mendapatkan komisi jutaan rupiah adalah Radita Nebula (23 tahun). Bergabung sejak 20 Januari 2021, ia kini sudah berhasil menjual lebih dari 500 kamar. “Supaya banyak mendapatkan pelanggan, saya banyak melakukan promosi di media sosial,” kata Radita.
Radita juga mengaku rajin mengikuti perkembangan informasi yang dibagikan oleh Tim RedDoorz sehingga dia bisa memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh calon tamu hotel. “Intinya, untuk sukses menjadi RedSeller kita harus banyak belajar tentang properti-properti yang dimiliki RedDoorz dan merespon dengan cepat setiap pertanyaan yang diajukan oleh klien kita,” jelasnya.
Hingga saat ini, RedDoorz telah dipercaya oleh lebih dari 3.200 mitra properti di 257 kota seluruh Indonesia. Kedepannya, RedDoorz akan terus berinovasi dalam menghadirkan berbagai program untuk mendukung pertumbuhan mitra properti dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.