BOYOLALI, MENARA62.COM – Pada Sabtu (30/12/2023), kejadian tragis terjadi di Boyolali, di mana sejumlah relawan dan pendukung dari pasangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI.
Video dramatis mengenai insiden tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, termasuk Twitter, pada sore hari Sabtu. Beberapa akun yang mengunggah video tersebut antara lain @YRadianto, @win_ardie, @YudhaShanny2, dan beberapa akun lainnya.
Dalam rekaman video, terlihat adegan penganiayaan terhadap pengemudi sepeda motor oleh sekelompok orang. Awalnya, mereka terlihat berada di tepi jalan, namun kemudian mendekati pengendara sepeda motor yang sedang melintas.
Korban penganiayaan, yang diketahui sebagai relawan dari pasangan calon presiden nomor 03, Ganjar Pranowo – Mahfud MD, baru saja pulang dari sebuah acara kampanye di Boyolali. Kejadian tersebut terjadi di traffic light Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah, ketika korban dicegat oleh sejumlah orang yang ternyata merupakan oknum TNI dari Batalyon 408.
Dalam narasi video, diketahui bahwa motif penganiayaan ini terkait dengan pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot tidak standar dengan suara keras. Setelah dicegat, korban langsung dibawa ke pos penjagaan.
Pihak TNI mengakui keberadaan kejadian penganiayaan yang melibatkan anggota mereka. Brigjen Nugraha Gumilar, Kapuspen TNI, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat kesalahpahaman terkait pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot brong. “Gasnya dimain-mainkan. Sudah diingatkan dan terjadi kesalahpahaman,” ujar Brigjen Nugraha Gumilar saat dihubungi pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Lebih lanjut, Kapuspen TNI menegaskan bahwa oknum anggota TNI yang terlibat dalam penganiayaan sedang dalam proses pemeriksaan di Denpom Surakarta. “Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan Denpom Surakarta dan akan ada tindakan tegas dari atasan langsung,” tegas Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar.
Kodam IV/ Diponegoro Selidiki Kasus
Kodam IV/Diponegoro masih melakukan penyelidikan terkait kasus penganiyaan yang diduga dilalukan sejumlah prajurit TNI terhadap relawan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).
Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison, mengatakan kasus penganiyaan ini diduga dilakukan beberapa anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Sabtu (30/12/2023).
“Kodam IV/Diponegoro masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus penganiayaan terhadap dua orang sipil yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum anggota TNI AD,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/12/2023).
Ia menjelaskan, saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa dimaksud. “Panglima Kodam IV/Diponegoro telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan pihak Polisi Militer dalam hal ini Denpom IV/4 Surakarta untuk melakukan proses hukum, sebagaimana mestinya sesuai prosedur yang berlaku,” jelasnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit. Ia memastikan pihaknya akan menegakan hukum apabila ada prajurit TNI yang terbukti bersalah.
“Komitmen Pimpinan TNI/TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku. Oleh karenanya, siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, tentu akan diambil langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum secara profesional dan proporsional,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengungkap penganiayaan yang menimpa empat orang relawan pasangan capres nomor urut tiga itu oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng). Todung menyebut empat relawan yang dianiaya TNI itu mengalami luka-luka berat. (*)