JAKARTA, MENARA62.COM –Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RSJHK) resmi mengoperasikan teknologi terbaru MSCT Scan. Mesin CT Scan jantung dengan teknologi tercanggih tersebut diharapkan dapat menekan gelombang masyarakat Indonesia yang memeriksakan kesehatan jantungnya ke luar negeri.
“Harus diakui banyak masyarakat kita yang selama ini melakukan pemeriksaan jantung ke luar negeri dengan berbagai alasan. Sekarang kita memiliki MSCT Scan dengan teknologi yang canggih setara dengan mesin CT Scan yang digunakan oleh pusat jantung di negara-negara Eropa,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono usai medical check up di RS Jantung Harapan Kita, Kamis (19/1/2023).
Mesin CT kardiovaskular dual source technology tersebut lanjut Dante, memiliki kualitas dan daya sensivitas setara dengan mesin CT Scan yang digunakan pusat jantung di Eropa. “Jadi jika masyarakat Indonesia ingin skrining jantung, tidak perlu pergi ke luar negeri, karena di RSJHK sekarang sudah ada,” lanjut Dante.
Menurut Dante, MSCT Scan merupakan teknologi CT Scan jantung dan pembuluh darah terbaru dan modern yang dioperasikan oleh RSJHK. Mesin ini merupakan bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Pengoperasian RSJHK lanjut Dante menggunakan pendekatan tata laksana pemeriksaan penyakit jantung yang memenuhi etika maupun evident base. Memenuhi etika karena tidak semua kelainan jantung harus dipasang sten atau ring jantung. ”Dari hasil pemeriksaan, tim dokter akan mengevaluasi tindakan selanjutnya,” kata Dante.
Dante mengingatkan bahwa saat ini prevalensi penyakit jantung di Indonesia cukup tinggi, dimana 15 dari 1000 orang menderita penyakit jantung dengan angka kematian mencapai 14,4 persen per tahun. Implikasinya, anggaran yang harus dialokasikan oleh BPJS Kesehatan untuk pengobatan penyakit jantung cukup fantastis mencapai Rp8.7 triliun per tahun.
Untuk menekan angka kesakitan dan angka kematian penyakit jantung, jelas Dante, salah satu upaya yang penting dilakukan adalah skrining jantung dan pembuluh darah. Tindakan skrining yang idealnya bisa dilakukan di atas usia 40 tahun tersebut memungkinkan gangguan jantung bisa dideteksi lebih dini sehingga risiko kesakitan dan kematian akibat jantung bisa diminimalisir.
Selain menekan prevalensi penyakit jantung, dioperasikannya MSCT Scan di RSJHK diharapkan dapat mengurangi persentase masyarakat Indonesia yang melakukan pengobatan jantung maupun pembuluh darah ke luar negeri. “Kini di Indonesia sudah bisa dilakukan pemeriksaan penyakit jantung dengan alat yang sangat canggih dengan tarif jauh lebih murah dibanding harga tiket ke Singapura,” tambah Dante.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSJHK Dr Iwan Dakota, Sp.JP (K) menjelaskan MSCT Scan terbaru memiliki banyak keunggulan dibanding teknologi sebelumnya. Beberapa keunggulan tersebut antara lain memiliki gambar dengan resolusi lebih tinggi, meminimalisir Gerakan jantung pada hasil akhir gambar yang didapat, mampu mengambil gambar dalam waktu singkat (one beat scanning), dynamic stress perfusion untuk melihat perfusi miokard jantung.
Selain itu, mesin ini tidak terpengaruh oleh heart rate pasien yang tinggi dan gangguan irama jantung (arrhytmia), mempunyai kemampuan menekan dosis radiasi yang diterima pasien serta dosis kontras yang lebih rendah untuk pemeriksaan jantung.
Iwan mengakui mesin CT Scan lama hanya bisa melayani pasien rawat jalan jantung sehari rata-rata 15 sampai 20 orang. Akibatnya daftar antrean untuk skirining jantung bisa mencapai 2 bulan atau lebih.
“Dengan alat yang baru ini, kami berharap antrean bisa dipangkas paling tidak sebulan. Juga layanan kepada pasien tiap harinya bisa ditingkatkan,” kata Iwan.
Diakui Iwan, alat MSCT Scan ini telah melalui uji keselarasan dan mendapatkan ijin operasional dari BAPETEN. “Jadi sudah dinyatakan aman,” tegasnya.