Kepanikan warga terjadi di area Waduk Mulur Bendosari Sukoharjo yang baru saja tertimpa musibah. Enam korban tenggelam karena perahu terbalik. Tim SAR PKU Solo bersama Basarnas segera mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan darurat medis agar korban dapat diselamatkan. Sebanyak dua korban mengalami patah kaki dan ada yang tidak sadarkan diri, ditambah dengan kepanikan keluarga korban yang ikut melihat jalannya evakuasi tersebut.
Kejadian di atas merupakan simulasi tanggap bencana di air. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai rangkaian Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SAR Dasar Water Rescue RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Diklat SAR diselenggarakan bekerja sama dengan BASARNAS dalam rangka menjadikan RS PKU SOLO menjadi rumah sakit aman bencana.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, 26-29 Oktober 2017 tersebut, dilakukan tiga lokasi berbeda. Ketiganya adalah Aula RS, Kolam Renang AURI Colomadu yang berlanjut dengan kegiatan bertahan hidup selama tiga hari di Waduk Mulur Bendosari Sukoharjo.
Kegiatan diikuti oleh 24 peserta yang seluruhnya merupakan karyawan medis dan non medis RS yang telah lolos seleksi baik dari segi fisik maupun kesiapan mental.
Menurut dr Dien Kalbu Ady, Ketua Tim Hospital Disaster Plan (HDP) RS PKU Muhammadiyah Surakarta, diklat SAR ini bertujuan untuk membentuk anggota SAR yang tergabung dalam Tim Hospital Disaster Plan (HDP) Rumah Sakit yang terampil dan profesional, tanggap serta siap siaga dalam menghadapi bencana apapun termasuk bencana di air.
Pelaksanaan simulasi yang menjadi sesi terakhir pembelajaran dihadiri Direktur RS, Wakil Direktur Pelayanan Medis & Penunjang Medis, dan Perwakilan dari LPB-MDMC (Lembaga Penanggulangan Bencana – Muhammadiyah Disaster Management Centre) Wilayah Jawa Tengah.
Di akhir kegiatan ditutup dengan upacara di tengah waduk. Peserta harus berenang menuju tengah waduk dan meneriakkan yel-yel RS yang dipimpin oleh Direktur RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr H Mardiatmo SpRad.
