33.3 C
Jakarta

RUU Sisdiknas Tawarkan Model Pembayaran Tunjangan Profesi Guru yang Lebih Sederhana

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sekitar 1,6 juta guru saat ini sedang mengantre untuk mendapatkan tunjangan profesi guru. Jika mekanismenya tetap dipertahankan dengan model sekarang, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo tidak bisa membayangkan berapa belas tahun lagi  persoalan tunjangan profesi bagi jutaan guru tersebut bisa diselesaikan.

“Ketika saya bertemu dengan guru-guru yang belum mendapatkan Pendidikan Profesi Guru atau PPG, mereka menyampaikan keluhannya jangan-jangan sampai pensiun, tidak pernah dapat mengikuti PPG,” kata Anindito yang akrab disama Nino pada taklimat media, Senin (12/9/2022).

Berkaca dari proses PPG yang sudah berjalan, untuk menyelesaikan PPG 1,3 juta guru saja dibutuhkan waktu sekitar 17 tahun. Karena itu proses pmberian tunjangan profesi dan PPG harus dicarikan jalan keluarnya.

Menurut Nino, persoalan antrean PPG ini akan bisa diselesaikan melalui RUU Sisdiknas yang saat ini sudah masuk prioritas Prolegnas DPR RI. Dalam skema PPG yang ditawarkan oleh RUU Sisdiknas, guru tak perlu mengikuti PPG untuk mendapatkan tunjangan. Skema itu dihapuskan dalam RUU Sisdiknas.

“Kalau PPG tidak menjadi syarat tunjangan penghasilan, nanti malas PPG, ya memang enggak perlu PPG,” kata Nino.

Kemendikbudristek lanjut Nino tak ingin lagi ada guru yang tak kunjung menerima tunjangan karena terkendala lamanya proses antrean PPG. Sistem untuk mendapatkan tunjangan akan diubah lebih fleksibel dan sederhana yang memungkinkan semua guru nantinya secara otomatis akan mendapatkan tunjangan.

Nino menyebut 1,6 juta guru yang tengah mengantre akan diputihkan. Artinya, guru tersebut dianggap sudah memenuhi syarat sertifikasi untuk menerima tunjangan.

Namun, dia memastikan peran PPG tetap krusial. PPG akan dimaksimalkan untuk melatih guru maupun calon guru baru.

“Jadi, yang di dalam sistem tidak perlu PPG, bukan berarti tidak perlu meningkatkan kualitasnya ya. Sekali lagi kita tingkatkan kesejahteraannya dulu kita minta untuk meningkatkan kualitasnya lewat program pelatihan-pelatihan, itu ya ada Guru Penggerak, Merdeka Mengajar sehingga nanti kita minta guru untuk ikut,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!