SOLO, MENARA62.COM – Sebanyak 50 tenaga pendidik dan kependidikan SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat (PK) Solo mengikuti kegiatan workshop dan rapat kerja di sekolah setempat, Jl. Dr. Moewardi No.24, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo Senin-Rabu (15-17/7/2024).
Dengan mengangkat tema “Optimalisasi Smart School Menuju Rintisan Program Sekolah Internasional”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi program sekolah selama setahun yang lalu serta merancang program untuk tahun ajaran 2024/2025.
Kepala SD Muhammadiyah PK Kottabarat, Nursalam, menyampaikan kegiatan rapat kerja kali ini menjadi momentum untuk muhasabah atau mengevaluasi diri. Ia juga menegaskan pentingnya merefleksikan program sekolah yang terangkum dalam jargon APIK (Akademik, Performa, Ibadah, dan Karakter) untuk mewujudkan sekolah yang humanis, religius, dan berskala internasional.
“Kurikulum Sekolah Syariah yang merupakan ciri khas sekolah merupakan pondasi untuk menuju smart school dengan mengembangkan pendidikan yang berkualitas. Tak kalah pentingnya digitalisasi sekolah perlu kita update karena itu merupakan ruh dari marketing sebuah lembaga pendidikan,” terangnya saat memberikan sambutan pembukaan.
Kegiatan inti hari pertama diisi materi workshop “Reorientasi Kurikulum Sekolah Syariah” dengan narasumber Mohamad Ali selaku Ketua Majelis Pendidikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo. Materi yang disampaikan meliputi pentingnya reintegrasi materi Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) dan penerapan pendidikan holistik integratif yang dapat merangkul semua unsur dalam proses pembelajaran.
“Sikap step by step on going process perlu direfleksikan untuk mengukur tingkat efektivitas, efisiensi, serta produktivitas suatu lembaga pendidikan. Pembelajaran yang hakiki melatih anak untuk bisa bertanya karena ketika anak mulai bertanya dia berarti sudah menemukan permasalahan dalam hidup dan dasar dari pendidikan adalah attitude yang dimiliki masing-masing personal,” terangnya saat memberikan materi workshop.
Kegiatan rapat kerja dilanjutkan dengan pemaparan program kelas oleh masing-masing koordinator tim kelas. Sesi ini bertujuan untuk mengenalkan program tiap kelas selama satu tahun ke depan yang nantinya akan disosialisasikan kepada wali murid dan akan diadakan evaluasi setiap satu semester sekali.
Kegiatan hari kedua diawali dengan kajian “Penguatan Ideologi Muhammadiyah untuk Peningkatan Kualitas Kerja” menghadirkan narasumber Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo, K.H. Anwar Sholeh. Dalam kajiannya ditegaskan kembali terkait visi dan misi Muhammadiyah. Terwujudnya masyarakat Islam sebenar-benarnya memiliki makna satu kondisi masyarakat Islam yang menjalankan syariat dengan sebenar-benarnya dan mampu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam yang membawa Rahmat bagi semesta.
“Mengajar murid harus disertai dengan keikhlasan, ajarkan ilmu tauhid yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan sunah karena dengan nilai-nilai keislaman akan memajukan dan menyejahterakan kaum di suatu negara,” pesannya saat memberikan kajian.
Kegiatan inti hari kedua dilanjutkan dengan diskusi pemetaan surat Al-Qur’an dan Asmaul Husna sesuai Capaian Pembelajaran (CP) tiap mata pelajaran. Kegiatan ini dibagi dan dilaksanakan sesuai kelompok klaster yaitu Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Pendidikan Pancasila, Olahraga, TIK, dan Seni (Ortis). Masing-masing klaster akan dipandu oleh satu guru Ismuba untuk membantu proses pencarian ayat Al-Qur’an yang terintegrasi dan berkesinambungan dengan CP tiap mata pelajaran.
Kegiatan hari ketiga difokuskan dengan implementasi aplikasi Sistem Informasi SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat (SIPEKA). Setiap tenaga pendidik dan kependidikan diberi pembekalan proses atau cara penerapan aplikasi SIPEKA.
Koordinator Smart School, Arsyadana, menyampaikan tujuan penggunaan aplikasi ini untuk memudahkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
“Tahun ini sistem digitalisasi sekolah wajib diimplementasikan oleh semua warga sekolah dan penggunaan aplikasi SIPEKA bisa diakses dan terjaga kerahasiaannya oleh pemilik akun. Khusus untuk tenaga pendidik akan diberi pembekalan untuk pengisian media pembelajaran melalu aplikasi digital Wakelet,” ucapnya saat memberikan pembekalan.
Sesi penutupan kegiatan workshop dan rapat kerja diisi dengan penandatanganan pakta integritas oleh tenaga pendidik dan kependidikan. Kesepakatan ini akan berlaku selama satu tahun ke depan sebagai bukti komitmen bersama mewujudkan sekolah yang berkemajuan.
Pada sesi penutupan, Nursalam menekankan bahwa rintisan program sekolah internasional akan mulai diimplementasikan untuk kelas I tahun ajaran 2024/2025.
“Kami harap semua komponen yang ada di sekolah ini bahu-membahu menyukseskan rintisan program sekolah internasional,” pungkasnya. (*)