JAKARTA, MENARA62.COM – Beredarnya informasi yang terkait data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda Indonesia berusia 15 hingga 24 tahun atau Gen Z yang tidak bekerja atau bahkan harus mendapatkan pelatihan.
Terkait berita itu buya Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI dikonfirmasi awak media usai Milad ESQ ke 24 (19/5/24) di Menara 165 Jakarta Selatan. ESQ fokus melatih sumber daya Insani yang cerdas secara intelektual, emosional dan spritual.
Ia mengatakan menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045 harus juga cerdas secara sosial dan enterpreneur secara realistik dan optimis untuk bangkit guna menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045 guna mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar berdaulat dan berkemajuan.
Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu mengatakan, target Indonesia Emas pada 2045 masih bisa tercapai.
“Dengan strategi pemerintah memiliki affirmative action yakni suatu kebijakan yang berpihak walaupun dipandang diskriminasi yang positif karena sifatnya hanya sementara demi membuka kesempatan bagi kelompok masyarakat tertentu meraih peluang kelompok masyarakat seperti Gen Z,” ujarnya.
Dunia ekonomi dan pendidikan adalah lapangan affirmative action yang banyak dipakai tidak hanya mendorong penyerapan tenaga kerja dari sektor formal, melainkan juga mendorong penyiapan tenaga kerja di sektor informal. Beragam faktor menyebabkan ada kecenderungan porsi pekerja sektor informal lebih besar.
Praktisi seputar sumber daya manusia, Samuel Ray, saat dihubungi, Senin (20/5/2024), di Jakarta, berpendapat, tumpahnya tenaga kerja ke lapangan kerja sektor informal disebabkan oleh banyak faktor, antara lain inovasi dari sisi teknologi dan keterbukaan informasi.
Profesi-profesi baru, seperti pengemudi ojek daring, kreator konten, dan live streamer, muncul karena pesatnya perkembangan teknologi.
“Oleh sebab itu perlu di rumuskan regulasi yang bersifat affirmative action untuk menjawab tuntutan masyarakat sehingga pengangguran dapat di cegah sejak dini,” pungkasnya.
