JAKARTA, MENARA62.COM – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan sebagai nara sumber dalam kegiatan menyerap aspirasi untuk memperkuat kerukunan umat beragama yang diikuti sejumlah ormas tingkat nasional seperti Muhammadiyah, NU, Al Ittihadiyah, Al Jam’iyatul Washliyah di Jakarta, Kamis (13/7/23).
Menurutnya, konsep Trilogi Kerukunan Umat Beragama masih relevan dijadikan konsep dalam memperkuat kerukunan umat beragama. Buya menjelaskan tiga makna Trilogi dalam kerukunan.
“Pertama, kerukunan internal umat berama, kedua, kerukunan antara umat beragama, ketiga, kerukunan umat beragama bersama pemerintah. Pemerintah mempuyai peranan penting membuat cetak biru (blueprint) yakni kerangka kerja dalam bentuk arsitektur sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan Negara untuk mewujudkan kerukunan umat beragama,”katanya
Lebih lanjut buya Amirsyah menegaskan kerukunan umat beragama dapat terwujud kerena kerjasama dan kolaborasi antar ormas dengan semua pemangku kepentingan.
“Oleh karena itu penting membentuk cetak biru kerukunan melalui lembaga kerukunan yang dipimpin tokoh lintas Agama bersama akademisi, pakar yang kemahami anatomis kerukunan,”ungkapnya
Ia mengingatkan jelang 2024 kerukunan sangat penting dan modal sosial (sosial kapital) untuk mengantisiapasi dinamika politik 2024 yang mampu mewujudkan ukhuwah insaniyah, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah kebangsaan (wathajiyah).
“Mari kita mewujudkan dan jaga ukhuwah insaniyah, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah kebangsaan (wathajiyah) pungkasnya,” tutupnya