BANTUL, MENARA62.COM – Lomba Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan (PPGD) Ambulan Muhammadiyah digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul untuk semarakkan Muktamar 48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Lomba yang berlangsung pada Ahad (11/09/2022) ini diikuti oleh sekitar 20 titik ambulan yang ada di Kabupaten Bantul bersama tim relawan, relawati, serta driver ambulan.
Budi Santoso, selaku Koordinator Lomba PPGD Ambulance Muhammadiyah Kabupaten Bantul mengatakan bahwa kegiatan ini telah diawali dengan pelatihan peningkatan kapasitas bagi teman-teman relawan ambulan Muhammadiyah. “Peningkatan kapasitas dilakukan sebanyak dua kali yang diikuti oleh para relawan dari 20 titik ambulan Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul, bersama Forum Komunitas Ambulance Muhammadiyah Bantul,” katanya.
Budi menyebut acara ini dapat terselenggara juga atas dukungan dari RS PKU Muhammadiyah Bantul, tim bantuan medis Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta KKN UNISA Yogyakarta. Para juri dari perlombaan ini menghadirkan ahli dalam bidangnya yakni Kepala IGD RS PKU Bantul, dr.Yudi; Kepala Ruang IGD RS PKU Bantul, Dwiyanti; serta Sugeng Priyatno selaku Kepala Yantrans RS PKU Bantul.
Sumarno, Ketua Semarak Muktamar 48 Muhammadiyah Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa lomba ini dirancang sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan pelayanan Muhammadiyah kepada umat. “Peningkatan kapasitas teman-teman relawan dilakukan tujuannya adalah agar ketika menolong pasien yang dalam keadaan gawat dapat ditolong dengan benar dan tepat sehingga pasien memiliki peluang lebih besar untuk diselamatkan,” ujar Sumarno.
Oleh karena itu menurut Sumarno yang paling pokok dari lomba ini bukanlah kemenangan lomba tetapi bagaimana bisa menerapkan ilmu yang didapatkan sehingga bisa menambah kebermanfaatan bagi umat.
Ketua PDM Kabupaten Bantul, Sahari dalam sambutannya menumbuhkan semangat para relawan dengan mengatakan bahwa substansi Muhammadiyah adalah sebuah gerakan. “Substansinya Muhammadiyah itu gerakan, lalu menggerakkan, lalu bergerak,” ujar Sahari.
Menurutnya semua aspek digerakkan oleh Muhammadiiyah, yakni baik sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.
Semua dilakukan dalam rangka menjawab petunjuk Allah yang memberikan tanda orang bahwa orang yang tidak beragama adalah orang yang tidak ada gunanya. Karena menurut Sahari untuk beragama harus menjadi orang yang berguna, diantaranya seperti rombongan relawan relawati ambulan dibawah Majelis Pelayanan Sosial .
“Kita curahkan tenaga dan pikiran kita menjdi manusia berguna untuk menjawab firman Allah. Inilah Muhammadiyah sebagai gerakan yang mengerakkan yang senantiasa bergerak dan menggerakkan orang lain untuk kemanusiaan.”
Direktur RS PKU Bantul, Nur Cholid Umam Kurniawan menyebutkan siap mensupport segala kegiatan yang terkait dengan persiapan jelang Muktamar 48. Kegiatan ini menurutnya merupakan salah satu bentuk kesiapan yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah untuk memastikan pelaksanaan Muktamar dapat berlangsung lancar. “Ketika terjadi kecelakaan, pesulit, atau apapun di dekat kita maka kru kita sudah siap melakukan pertolongan. Jangan sampai ada jamaah Muhammadiyah mau datang ke Muktamar terjadi kecelakaan kita tidak siap melakukan pertolongan.”