JAKARTA, MENARA62.COM — Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina, termasuk anak-anak, di Gaza pada Hari Tahun Baru. Disaat yang sama, tempat penampungan sementara bagi para pengungsi di seluruh Jalur Gaza banjir, setelah berhari-hari diguyur hujan lebat.
Serangan-serangan tersebut dilaporkan terjadi pada hari Rabu (31/12/2024) di Jabalia, Gaza utara, kamp pengungsian Bureij, Kota Gaza di Gaza tengah, serta Kota Khan Younis, Gaza Selatan, seperti dilansir situs Aljazeera.com.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa empat anak dan seorang wanita termasuk di antara korban tewas. Sedikitnya 10 warga Palestina lainnya hilang dan diyakini masih berada di bawah reruntuhan.
“Lima belas orang menjadi martir dan lebih dari 20 lainnya terluka dalam pembantaian setelah tengah malam di sebuah rumah yang menjadi tempat tinggal para pengungsi di kota Jabalia,” ujar juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal.
Seorang kerabat beberapa korban mengatakan bahwa petugas penyelamat masih terus mencari para penyintas. “Rumah itu telah berubah menjadi tumpukan puing-puing,” kata Jibri Abu Warda.
“Itu adalah pembantaian dengan potongan tubuh anak-anak dan wanita berserakan di mana-mana. Mereka sedang tidur ketika rumah itu dibom,” kata Abu Warda.
“Tidak ada yang tahu mengapa mereka menargetkan rumah itu. Mereka semua adalah warga sipil.”
Korban
Serangan semalam di kamp pengungsi Bureij menewaskan seorang wanita dan seorang anak, menurut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, yang menerima mayat-mayat tersebut. Di lingkungan Shujaiya, Kota Gaza, serangan di sebuah rumah milik keluarga al-Suweirki menewaskan enam orang, termasuk dua anak dan seorang wanita.
Serangan lain di Khan Younis menewaskan tiga orang, mengutip keterangan Rumah Sakit Nasser dan Rumah Sakit Eropa, yang menerima mayat-mayat tersebut.
Badan pertahanan sipil mengatakan bahwa mereka merasa kesulitan untuk menanggapi panggilan darurat dari keluarga-keluarga karena pengeboman Israel yang intens selama beberapa hari terakhir.
“Mereka yang terkepung di daerah-daerah yang diserang menderita kekurangan mata pencaharian. Penghentian layanan kami benar-benar mempengaruhi kehidupan warga yang terpapar pemboman Israel,” kata seorang anggota pertahanan sipil kepada Al Jazeera.
“Tahun Baru tiba di Gaza, bukan dengan sukacita atau harapan, tetapi dengan dentuman jet tempur, pesawat tak berawak, dan suara ledakan yang memekakkan gendang telinga,” kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah, Gaza Tengah.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.553 orang Palestina dan melukai 108.379 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, demikian ungkap Kementerian Kesehatan Gaza, Rabu.