Pagi masih buta. Udara pun masih terasa sangat menusuk pada pori-pori tubuh. Namun, bagi tim ekspedisi AD, pagi itu adalah ketenteraman yang tidak biasa. Sebelaum Azan Subuh berkumandang, dinginnya air telah mengguyur tubuh kami satu persatu. Sembari menahan dingin, kami perlahan keluar dari kamar masing-masing menuju lift dengan dingin yang sama. Udara pagi pun semakin terasa saat tim ekspedisi sudah berada di jalan menuju Masjid Jamik Palembang. Beberapa di antara kami masih terbuai dengan kantuknya.
Tepat pada pertengahan Azan Subuh berkumandang, tim ekspedisi telah siap untuk salat berjemaah di Masjik Jamik Muhammadiyah Palembang bersama beberapa tokoh saat itu. Tokoh-tokoh yang ikut berjemaah antara lain Wali Kota Palembang, Rektor UM Palembang, ketua PDM Palembang, dan beberapa tokoh lainnya.
Setelah selesai salat Subuh berjemaah, kami bersama tokoh-tokoh di atas menyantap sarapan bersama di aula kantor Pimpinan Daerah Palembang. Sembari menyantap hidangan pagi itu, kami mengobrol hangat mengempaskan udara dingin dengan mereka sembari menikmati beberapa kuliner khas Palembang.
Selain bersenda ria dengan sesama tim dan beberapa anggota PDM di sana, kami menyempatkan diri untuk mendokumentasikan beberapa view atau pemandangan dari berbagai sudut melalui drone camera yang telah disediakan oleh tim ekspedisi untuk merekam segala jejak pada ekspedisi itu. Dan perjalanan pun dilanjutkan dengan dua mobil warna oranye bertuliskan âEkspedisi Ahmad Dahlan Menara62.Com.â