32.5 C
Jakarta

Umat Islam Wajib Melek Ilmu Pengetahuan Teknologi

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Situasi umat Islam dewasa ini cenderung defensif dan apologis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Karena itu, umat Islam harus dibangkitkan semangat keilmuannya dengan menghidupkan kembali tradisi keilmuan para ulama yang berwatak dialektik.

Ketua Komisi Yudisial RI Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H, M.Hum., menyampaikan hal tersebut dalam orasi ilmiah dalam milad ke-53 Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Selasa (5/9/2017). Peringatan milad ini dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat UM MAgelang di Auditorium Kampus 1 Magelang.

Aidul mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam Indonesia adalah tantangan perkembangan sains dan teknologi. Aidul yang mengangkat tema ‘Peneguhan Kembali Islam Berkemajuan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah’ menjelaskan sains dan teknologi telah mengubah lanskap sosial, ekonomi, budaya, dan politik masyarakat Indonesia.“Menghidupkan kembali tradisi keilmuan para ulama yang berwatak dialektik lewat diskusi diharapkan dapat menghindari lingkaran kekerasan dan permusuhan yang dapat menghancurkan kehidupan dan warisan tradisi umat Islam,” tandas Aidul.

Sedang Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, M.T., mengatakan milad ke-53 mengangkat tema Peneguhan Kembali Citra Kampus yang Mencerahkan dan Mencerdaskan dalam Kebhinekaan melalui Peran Catur Dharma Peruguruan Tinggi Muhammadiyah. Selama satu tahun terakhir, UM Magelang telah menunjukkan kemajuannya.

Tahun 2016 hingga 2020, kata Eko, merupakan tahun meningkatkan produktivitas institusi. Dari 19 program studi (Prodi), 16 di antaranya telah terakreditasi B, satu Prodi terakreditasi A, serta tiga Prodi baru dalam pengajuan reakreditasi.

“UM Magelang masuk dalam kelompok perguruan tinggi pertama pengguna Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO), di mana pengusul periode pertama yakni Prodi Muamalah/Hukum Ekonomi Syariah berhasil mendapatkan akreditasi A,” kata Eko.

Lebih lanjut Rektor menyampaikan peringkat UM Magelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2015 UM Magelang menduduki peringkat 165 dari 3.320 perguruan tinggi (PT) nasional. Tahun 2016 naik menjadi peringkat 126 dari 3.244 nasional. Pada Tahun 2017 UM Magelang menduduki peringkat 100 dalam daftar PT Indonesia non politeknik.

“Di bidang akademik, khususnya penelitian dan pengabdian pada masyarakat, status kinerja berhasil melompat dari penelitian binaan menjadi penelitian utama. Status kinerja bidang pengabdian masyarakat juga mendapatkan predikat sangat bagus dimana kinerja abdimas UM Magelang berada di posisi ke-40 se Indonesia dari total 4.332 PT se-Indonesia. Posisi tersebut merupakan tertinggi ketiga di antara PTM di Indonesia,” ungkap Eko.

UM Magelang, kata Eko, juga berusaha melakukan usaha untuk memperoleh dana selain dari mahasiswa melalui unit usaha yang tengah dirintis. Dengan didukung 163 dosen dan 123 tenaga kependidikan, UM Magelang terus berupaya meningkatkan kualitas.

Demikian pula dengan kualitas para mahasiswa UM Magelang yang terus mengalami peningkatan prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2015 berada pada peringkat 54 proposal yang didanai Dikti dari 3320 PT baik PTN maupun PTS. Tahun 2016 proposal yang didanai sebanyak 28 dengan nilai hibah 241 juta. Posisi PKM UM Magelang tahun 2017 menduduki 5 besar dari 174 PTM se- Indonesia.

Tahun 2016 ini UM Magelang menyalurkan skim beasiswa total senilai lebih dari 1,5 milyar. Beasiswa tersebut berasal dari internal UM Magelang senilai 831 juta, Kemenag RI 486 juta dan Dikti 253 juta.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!