31.8 C
Jakarta

Sulit Bagi Pemerintah Tentukan Batas Bawah Batas Atas Biaya Umrah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM–  Tarif perjalanan umrah melalui jasa travel itu sangat fluktuatif. Sehingga sulit bagi pemerintah untuk menentukan batas bawah batas atas biaya umrah.

“Bukan persoalan mudah mematok biaya ibadah umrah lewat travel sebagaimana dilakukan sektor jasa transportasi,” papar Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/8).

Banyak faktor yang ikut mempengaruhi biaya umrah. Diantaranya adalah pemilihan waktu umrah dan jasa transportasi.

“Biaya umrah bisa mahal ketika ‘peak season’, saat bulan sepi bisa murah,” lanjut Nur Syam.

Karena itu Kemenag hanya menetapkan standar pelayanan minimal  yang harus dipenuhi oleh  biro umrah, tidak pada harga batas bawah atau atas.

Lewat standar pelayanan minimal, jelas Nur Syam, masyarakat dapat menentukan biro perjalanan terkait relevan atau tidak. Memang kenyataannya terdapat masyarakat belum memahami persoalan tersebut tetapi diharapkan tetap teliti dalam memilih biro perjalanan yang akan digunakan untuk umrah.

Masyarakat,  kata Nur Syam,  sebaiknya mempertimbangkan harga jasa perjalanan biro umrah yang logis dan tidak. Secara hitung-hitungan terdapat perbedaan harga di banyak provinsi Indonesia.

“Kalau hitung-hitungan ‘kan jelas, harga variasi dari Aceh lebih murah daripada Jakarta, Papua, lebih mahal dari Jakarta. Kita harus mematok 34 harga 34 provinsi kalau jadinya ada batas atas dan bawah semacam itu,” tukasnya.

Sejatinya, persoalan penetapan batas atas dan bawah dalam pelayanan umrah bukan persoalan baru. Akan tetapi, dengan semakin besarnya kasus dugaan penipuan oleh First Travel terhadap jamaahnya membuat ide pematokan harga layanan umrah mengemuka.

Kendati begtiu, Kemenag masih enggan untuk menindaklanjuti persoalan tersebut guna menghindarkan jamaah dari penipuan biro travel nakal.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pihaknya mengkaji pentingnya batas minimal biaya umrah.

“Kami sedang mengkaji, mungkin diperlukan penerapan batas minimal biaya umrah itu berapa sehingga masyarakat tidak selalu menjadi korban,” tandas Nur Syam.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!