24.2 C
Jakarta

Taiwan Tawarkan Solusi Manufaktur Cerdas bagi Produsen Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Taiwan menjadi salah satu pemasok utama peralatan mesin ke pasar Indonesia. Berdasarkan data tahun 2017, impor peralatan mesin buatan Taiwan mencapai 69 juta dolar AS.

Jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat seiring diperkenalkannya teknologi manufaktur cerdas dari sejumlah industri mesin Taiwan. Dimana solusi manufaktur cerdas tersebut dapat menjadi mitra menguntungkan bagi produsen di Indonesia

“Angka tersebut menempatkan Taiwan sebagai pemasok terbesar ketiga dengan kontribusi 11,23 persen dari total impor tahunan Indonesia yang mencapai 614,6 juta dolar AS,” kata John Tang, Deputy Director of Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) di sela Manufacturing Indonesia 2018 yang digelat di JIExpo, Kemayoran 5-8 Desember, Rabu (5/12).

Sementara itu, dari Januari hingga Agustus tahun ini, impor peralatan mesin dan aksesoris buatan Taiwan mencapai 50.243 Juta Dolar AS, yang meningkat 3.50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari total mesin bubut dan mesin putar yang diluncurkan pada periode Januari-Desember tahun lalu, Indonesia menyerap sekitar 42,64 juta dolar AS. Taiwan menyumbang 20,39% dari total, dengan nilai pada 8,69 juta dolar AS.

Salah satu industri di Taiwan saat mempresentasikan produk unggulannya.

Sebagai pusat permesinan, Indonesia mengimpor total  56,58 juta dolar AS selama periode yang sama, dengan Taiwan memasok 14% dari kebutuhan, atau sekitar 7,92 juta dolar AS.

Diakui John Tang, ekspor dari pusat permesinan Taiwan ke Indonesia merupakan yang tertinggi ke-2 di tahun lalu, sedangkan ekspor mesin bubut dan mesin putar dari Taiwan ke Indonesia menduduki peringkat ke-3 tertinggi di tahun ini.

John Tang juga mencatat bahwa manufaktur Smart Machinery Pavilion Taiwan ini merupakan produsen peralatan mesin, mesin injeksi plastik, peralatan periferal otomatis, dan platform IoT yang akan menawarkan solusi manufaktur cerdas.

Berdasarkan konsep pabrik berbasis IoT, ide-ide tersebut dipamerkan kepada industri manufaktur lokal Indonesia dan para pengunjung untuk memahami bagaimana menerapkan kecerdasan mesin secara otomatis. Manfaatnya termasuk meningkatkan kualitas manufaktur dan efisiensi pemesinan; mengotomatisasi periferal untuk mengurangi tenaga kerja dan meningkatkan stabilitas; dan memonitor penggunaan energi untuk seluruh pabrik melalui informasi produksi secara langsung.

John Tang melanjutkan dengan meningkatnya tren IOT dan Smart Manufactur, industri peralatan mesin Taiwan juga telah berfokus pada pengembangan sistem otomatisasi dan layanan yang akan melengkapi pabrik-pabrik mobil untuk tantangan dan peluang di masa depan.

Manufakturing cerdas buatan Taiwan yang dipamerkan pada ajang Manufacturing Indonesia 2018

Sementara itu, Peter Lan, Deputy Representative of Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia menekankan bahwa pada tahun 2017, industri permesinan Taiwan mengalami peningkatan produksi tahunannya menjadi NTD 1 triliun (sekitar  2,56 miliar dolar AS), didorong sebagian oleh 21% kenaikan dalam ekspor dari tahun ke tahun.

Menurut Peter Lan, program Intelligent Machinery sebagai bagian dari tujuan utama pengembangan industri Taiwan di bawah Presiden Tsai Ing-wen telah memberikan sumbangan yang signifikan terkait kenaikan nilai ekspor industri permesinan negara tersebut.

Selama periode Januari hingga Oktober tahun ini, Taiwan mengekspor total nilai 3,02 miliar dolar AS pada peralatan mesin, meningkat 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mesin pemotong logam menyumbang 2,56 miliar dolar AS, meningkat 14,2%, sementara mesin pembentuk logam menghasilkan  466 juta dolar AS, naik 2,8% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dalam ajang Manufacturing Indonesia 2018, Taiwan membawa beberapa perusahaan terkemuka di dunia seperti L & L, Victor Taichung, Seyi, Kafo, Delta, Techman Robots, YCM, dan FCS.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!