JAKARTA, MENARA62.COM — Ziska Lifestyle Festival Lazismu 2018 akan berlangsung pada 7 – 9 Desember 2018, di Sambi Resort, Kaliurang, Yogyakarta. Perhelatan nasional ini diikuti oleh amil Lazismu dari seluruh Indonesia. Semua amil Lazismu dari penjuru Indonesia ini akan berkumpul mengikuti rakernas dan Amil Camp.
Di tengah persiapan itu, kabar gembira datang dari Zaky Al-Rasyid seorang amil dari kantor layanan Lazismu Kairo, Mesir. Menurutnya ia telah menyampaikan kabar kepada Direktur Corporate Lazismu, Edi Surya jika tawaran untuk mengikuti Amil Camp pada 29 November kemarin siap untuk diikuti.
Hal ini disampaikan kembali oleh Edi surya melalui pesan singkat kepada tim media Lazismu Rabu pagi (5/12/2018), bahwa satu orang amil dari kantor layanan Lazismu Mesir siap mengikuti rakernas dan Amil Camp.
Secara terpisah Zaky Al-Rasyid mengatakan akan siap mengikuti Amil Camp dan rakernas. Ini kesempatan untuk bertemu dengan para amil Lazismu se-Indonesia. “Ada banyak informasi untuk menimba ilmu filantropi dari para amil dan praktisi yang sudah berpengalaman, sungguh acara yang sangat menarik untuk diikuti. Semoga bisa menjadi modal awal kami (Lazismu Mesir) untuk bergerak,” katanya.
Sebelumnya Zaky datang ke kantor Lazismu di Menteng, Jakarta untuk bersilaturahim. Zaky banyak bercerita tentang perkembangan Lazismu di negeri Piramida itu. Sebagai mahasiswa pasca-sarjana jurusan Ushul Fikih di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, ia bersama kawan-kawannya telah merintis berdirinya Lazismu.
Pada pertengahan Agustus lalu, Ketua Badan pengurus Lazismu, Hilman Latief bersilaturahim ke Mesir. Kedatangannya disambut kawan-kawan yang notabene adalah mahasiswa yang sedang studi di Universitas Al-Azhar. Tentu saja momen itu pas untuk berbagi pengalaman.
Zaky menceritakan, berawal dari keingininan untuk membantu kader muhammadiyah yang studi di sana. “Karena tidak semua kader yang sedang menempuh studi berasal dari keluarga yang mampu,” katanya.
Akhirnya berangkat dari situasi itu, kita mendirikan Lazismu. Menurut Zaky berdasarkan cerita Pak Hilman, agenda Lazismu adalah mendirikan Lazismu di luar negeri seperti Taiwan, Korsel, dan Mesir. Karena itu, kami menyiapkan proposal.
Sambil berproses, bersama kawan-kawan melakukan fundraising yang saat itu bertepatan dengan peristiwa gempa dan tsunami di Palu, Sulteng. Kemudian menggelar soft launching pada pertengahan September, demikian Zaky mengisahkan di depan badan pengurus Lazismu, Agus Edy Santoso.
Dari hasil fundraising itu, kata Zaky sebagian disalurkan kepada penyintas, sebagian lagi disalurkan kepada mahasiswa Indonesia yang studi di Universitas Al-Azhar yang keluarganya tertimpa musibah itu.
“Teman-teman asal Palu yang kuliah di sana karena keluarganya tidak dapat mengirim uang saku pasca peristiwa gempa-tsunami,” terangnya.
Zaky melanjutkan, secara terstruktur amil Lazismu Mesir sudah terbentuk. Mereka terdiri dari Ketua Kantor Layanan Aminullah Furqoni, Admin dan Keuangan diamanahkan kepada Mujahidah Mas’ud, sementara Bidang Fundraising diamanahkan kepada Miftah el Faruq.
Proyeksi program ke depan kata Zaky, untuk mendukung teman-teman di Mesir yang sedang studi berupa bantuan beasiswa. Sumber dana itu dari Indonesia dan dari mesir itu sendiri.
Adapun program yang sedang berjalan menumbuhkan solidaritas melalui infak 1 pound perhari, setiap bulan 30 pound untuk dana darurat kawan kawan di mesir seperti pendidikan dan kesehatan. (na)