Setelah beragam ujian dan cobaan hidup kita lalui, pelbagai hambatan dan rintangan kita lewati, maka akan sampailah kita pada cita-cita serta harapan yang kita damba. Di saat itulah, setelah keringat bercucuran, peluh membasahi tubuh, deraian air mata yang mengalir deras membasahi pipi telah mengering, tiba saatnya seulas senyum tersungging, sebuah tawa mengembang, menggantikan segala duka yang pernah hadir menyapa. Kini tinggallah suka yang datang menjelang.
Ya, suka akan terasa begitu berharga, ketika duka lebih dahulu datang menyapa. Bahagia akan terasa begitu manis, ketika derita lebih dahulu hadir menghampiri. Pun kesuksesan akan terasa begitu indah, ketika kegagalan demi kegagalan lebih dahulu datang menghadang.
Senyum tersungging, tawa mengembang. Habis gelap terbitlah terang. Pelangi hadir setelah hujan reda. Ya, untuk dapat menghadirkan senyuman terindah, kita harus melalui masa-masa susah. Untuk dapat menikmati tawa yang mengembang, kita harus menghadapi beragam ujian dan cobaan yang datang menghadang. Manis akan terasa manis setelah kita mengecap rasanya pahit.
Hidup ini memang penuh dengan serangkaian ujian dan cobaan, rintangan dan hambatan, perjuangan dan pengorbanan. Tetapi, hidup juga penuh dengan cerita indah. Kesenangan dan keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan, senyuman dan tawa. Itulah hukum Tuhan.
Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua datang silih berganti. Siang hadir menggantikan malam. Gelap pun datang menghapus terang. Kemarau tiba mengeringkan bumi, tak lama kemudian hujan pun turun membasahi bumi. Tangis dan tawa hadir silih berganti. Suka dan duka datang saling melengkapi.
Semua yang di dunia ini fana. Bahagia dan derita akan selalu hadir menyapa. Senang dan susah datang dan pergi mewarnai hari-hari kita. Bahkan hidup dan mati pun adalah hal biasa. Tak ada yang abadi di dunia ini.
Tersenyumlah.. Tertawalah.. Hidup ini indah…
Ruang Inspirasi, Selasa (17/3/2020).