SOLO, MENARA62.COM – Beberapa dosen dari Program studi Ilmu Komunikasi, Teknik Informatika, Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat mengenai media pembelajaran.
Hal tersebut ditujukan untuk menjawab kebutuhan para guru-guru Bustanul Athfal dari Ikatan Guru Bustanul Atfal (IGABA) Kecamatan Kartasura untuk menguasai kemampuan membuat media pembelajaran yang menarik untuk anak didik. Kegiatan tersebut berbentuk workshop yang dilaksanakan di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS, Sabtu (2/3).
“Sebagai dosen, kami menyadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh guru-guru ini membutuhkan kerjasama kreatif dari kalangan akademisi. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan workshop ini untuk meningkatkan kompetensi guru u agar mampu membuat media pembelajaran berbasis TIK. Kami memilih software yang gratis dan tutorial yang sederhana”, kata Ketua Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan, Dr. Dian Purworini, Jumat (22/3).
Adapun peserta workshop berjumlah 54 guru guru dari 19 sekolah yang tergabung dalam IGABA di Kecamatan Kartasura. Kegiatan dibagi menjadi 4 sesi. Pada setiap sesi, dimulai dengan materi dan kemudian praktik dengan menggunakan laptop masing-masing. Pemateri workshop di antaranya Wili Astuti, M.Hum, Dr. Dian Purworini, Rona Rizkhy BC, M.A dan Lelita Azaria R, M.Sc.
Beberapa mahasiswa juga dilibatkan secara aktif sebagai pendamping peserta dan membantu pelaksanaan workshop.
Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Majelis PAUD Dasmen Kartasura, Hepy Adityarini, Ph.D membuka kegiatan pengabdian.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi guru-guru BA ‘Aisyiyah, maka dari itu, kami mengharapkan agar semua peserta bisa maksimal dalam mengikuti workshop dan ada tindak lanjut lagi dari tim pengabdian,” ungkap Hepy.
Wakil Ketua IGABA Rohmi Juniatin S.Pd., yang juga menjadi peserta workshop merasa bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat ditambah dengan adanya praktik langsung.
“Kegiatan pengabdian seperti ini sangat bermanfaat bagi kami, apalagi bisa praktek langsung. Oleh karena itu, semua peserta semangat mengikuti, meskipun ada beberapa yang menyusul setelah mengikuti kegiatan lain,” kata Rohmi. (*)