28.2 C
Jakarta

Tips Menjaga Kesehatan Selama Perjalanan Mudik Lebaran

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Menjelang arus mudik Lebaran, pemudik diimbau untuk menjaga kesehatan selama perjalanan. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes, Sp.D.V.E., Dipl.STD-HIV/AIDS, FINSDV, FAADV, memberikan beberapa tips agar pemudik tetap sehat dan nyaman saat bepergian, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Ia memberikan 8 tips menjaga kesehatan selama perjalanan mudik lebaran:
1. Persiapkan obat-obatan pribadi sebelum berangkat.
2. Selain obat-obatan pribadi, pemudik juga disarankan membawa perlengkapan P3K.
3. Membawa bekal makanan dan minuman sendiri untuk menghindari makanan yang kurang higienis
4. Kenakan pakaian yang nyaman, karena memilih pakaian yang nyaman juga penting untuk menjaga kenyamanan selama perjalanan.
5. Gunakan masker dan hand sanitizer bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum. Masker dan hand sanitizer menjadi perlengkapan wajib.
6. Perhatikan kondisi fisik dan jadwal istirahat pemudik. Bagi yang membawa kendaraan pribadi harus menjaga stamina dan tidak memaksakan diri.
7. Hindari perjalanan di malam hari, karena perjalanan malam hari lebih berisiko kecelakaan.
8. Waspadai penyakit yang sering muncul saat mudik.

Sebelum mudik, pemudik dianjurkan untuk membawa obat-obatan pribadi, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Flora mengingatkan bahwa jika seseorang memiliki penyakit seperti asma, dermatitis atopik, atau artritis, maka obat-obatan harus dipersiapkan dengan baik sebelum perjalanan. Hal ini penting karena mencari obat di perjalanan atau di tempat tujuan bisa sulit.

“Selain itu, membawa perlengkapan P3K juga sangat dianjurkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga seperti luka kecil akibat goresan atau lecet. Oleh karena itu, pemudik sebaiknya menyediakan perban, plester, dan antiseptik dalam tas mereka,” ungkapnya Kamis (27/3/2025).

Persiapan lainnya yang tak kalah penting adalah membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Dekan FK UMS itu menyarankan agar pemudik membawa makanan yang ringan serta nasi dengan lauk kering seperti kering tempe atau abon. Dengan membawa makanan sendiri, risiko terkena diare akibat makanan yang kurang higienis di tempat pemberhentian dapat diminimalisir. Asupan air putih juga perlu diperhatikan agar pemudik tidak mengalami dehidrasi selama perjalanan, terutama saat masih menjalankan ibadah puasa.

Dalam hal kenyamanan, pakaian yang digunakan selama perjalanan juga harus diperhatikan. Flora menyarankan pemudik untuk mengenakan pakaian yang longgar, nyaman, dan menyerap keringat agar perjalanan tetap menyenangkan serta terhindar dari iritasi kulit. Selain itu, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum, masker dan hand sanitizer menjadi perlengkapan wajib.

“Mengingat kondisi kesehatan penumpang lain tidak dapat diprediksi, penggunaan masker dan hand sanitizer dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit seperti batuk, pilek, atau infeksi saluran pernapasan,” tegasnya.

Pemudik yang mengendarai kendaraan sendiri juga harus menjaga stamina dan tidak memaksakan diri. Dosen UMS itu menekankan pentingnya istirahat yang cukup sebelum perjalanan agar tetap waspada di jalan. Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, serta mengatur jadwal berkendara dengan bergantian bersama partner dapat membantu menjaga konsentrasi selama di perjalanan.

Selain itu, ia juga menyarankan agar pemudik menghindari perjalanan di malam hari karena berisiko lebih tinggi terhadap kecelakaan. Menurutnya, waktu terbaik untuk berangkat adalah pagi hari setelah sahur, ketika kondisi tubuh masih segar dan tingkat kewaspadaan lebih tinggi.

Selain persiapan fisik, pemudik juga harus mewaspadai beberapa penyakit yang sering muncul selama perjalanan, seperti diare akibat makanan yang tidak higienis dan infeksi saluran pernapasan akibat lingkungan yang kurang bersih. Jika tujuan mudik berada di daerah endemik penyakit tertentu seperti malaria atau TBC, Flora menyarankan agar pemudik melakukan pencegahan yang diperlukan, termasuk membawa obat-obatan yang sesuai.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi lingkungan di tempat tujuan harus diperhatikan, terutama jika daerah tersebut sedang mengalami musim hujan atau berisiko tinggi terhadap penyakit tertentu. Dengan persiapan yang matang, pemudik dapat menjalani perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.

Flora menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, setiap pemudik harus memastikan segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik agar perjalanan mudik tetap sehat dan selamat hingga sampai di kampung halaman. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!