27.8 C
Jakarta

UHAMKA Gelar Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah 2019

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Era revolusi industri 4.0, menuntut perubahan yang cepat di segala lini kehidupan. Revolusi di bidang teknologi informasi yang begitu massif, membuat semua menjadi mudah, cepat, menglobal, sekaligus instan.

Namun demikian, ibarat dua mata pisau, revolusi industri 4.0 menghasilkan dua dampak sekaligus yang saling bertolak belakang. Satu sisi bersifat kontrukstif (kebajikan) dan sisi yang lain menimbulkan destruktif (merusak).

Untuk lebih memacu hal-hal yang berifat konstruktif dan sekaligus membendung dampak destruktif revolusi teknologi ini, perlu orientasi nilai pendidikan yang kuat untuk fondasi pembangunan.

Berangkat dari hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menggelar Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah dengan tema “Beragama dan Pendidikan yang Mencerahkan”, pada Kamis (7/2/2019), di Aula Ahmad Dahlan  Lt IV UHAMKA Kampus Pasar Rebo.

Baca juga:

Hadir sebagai pemakalah dalam seminar tersebut Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), H. Aly Aulia, Lc. (Direktur Mualimin Yogyakarta), Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd. (Dekan FKIP Uhamka), Dr. H. Biyanto, MHI (PWM Jawa Timur, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya), M. Syaikhul Islam (Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya) dan Dr. Mohamad Ali, M.Pd. (Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Acara seminar dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.

Rektor UHAMKA, Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum, dalam sambutanya, mengatakan bahwa di era saat ini, di era persaingan yang semakin ketat, dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang semakin tinggi.

Untuk itu, dunia pendidikan, yang merupakan ajang penggodokan sumber daya manusia, dituntut semakin kreatif dan inovatif. Namun demikian, mutu manusia Indonesia tampaknya masih ketinggal jauh.

Baca juga:

“HDI (Human Development Index) kita masih rendah. Kita  berada di rangking 116 dari 89  negara,” tuturnya.

Untuk itu, menurut dia, memang dibutuhkan orientasi pendidikan yang baru untuk menjawab tantangan tersebut. Dari seminar ini, diharapkan muncul rumusan-rumusan yang baru yang bisa memberi arah baru bagi pendidikan di Indonesia, khususnya di Muhammadiyah.

pra tanwir muhammadiyah
Dekan FKIP UHAMKA Desvian Bandarsyah saat memaparkan materi pada Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah 2019. (ist)

Hasil seminar ini juga akan dibukukan untuk dibawa ke acara Tanwir Muhammadiyah, di Bengkulu, 15-17 Februari 2019. ‘Dengan begitu, rekomendasi seminar diharapan akan memiliki gaung yang menasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. H. Bunyamin, M.Pd., Ketua Panitia, mengatakan bahwa seminar ini diselenggarakan atas amanah PP Muhammmadiyah untuk menyambut Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, 15-17 Februari 2019.

“Ada empat PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah), yaitu Uhamka, UMS, UMY, dan UMM,” ungkapnya.

Masing-masing mengusung tema yang telah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah, terkait dengan tema Tanwir, yaitu “Beragama yang Mencerahkan”.

UHAMKA sendiri mendapatkan tugas berkaitan dengan tema pendididik, sedangkan UMS mengusung tema ekonomi, UMY membawa tema politik, dan UMM tema kedaulatan dan keadilan social. Masing-masing seminar diharapkan menghasilkan satu buku sesuai tema, yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh peserta Tanwir, sebagai bahan pengayaan Tanwir.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!