SOLO, MENARA62.COM – Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan workshop penyampaian pengajaran dalam bahasa Inggris bagi kelas-kelas internasional dengan metode English Medium Instruction (EMI) di Gedung Induk Siti Walidah, Jumat (20/1).
Pada workshop ini, BKUI UMS menghadirkan Nurmala Elmin Simbolon, Ph.D, dosen dari Politeknik Negeri Pontianak sekaligus peneliti metode EMI. Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh dosen dari 9 prodi UMS yang melaksanakan program internasional.
Kepala Program Internasional BKUI Wijianto, M.Eng.Sc menyampaikan kegiatan workshop ini bertujuan untuk memberikan gambaran metode pengajaran yang baik di kelas internasional.
“Bagaimana metode pengajaran yang baik bisa dilakukan di kelas-kelas internasional yang ada di UMS, baik itu di dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa asing lainnya,” jelas Wijianto.
Dalam kegiatan pelatihan ini, Nurmala Elmin menyampaikan bahwa terdapat beberapa alasan digunakannya bahasa Inggris dalam perkuliahan, yaitu karena adanya globalisasi dan internasionalisasi dari perguruan tinggi.
Dalam materi yang disampaikan Nurmala, terdapat tantangan dalam penggunaan Bahasa Inggris di kelas internasional, salah satunya adalah pada pelafalan (pronunciation) antara dosen dengan mahasiswanya.
Diah Priayawati dosen dari Teknik Informatika mengungkapkan adanya kesulitan dalam berdiskusi ketika bertukar pikiran dengan mahasiswa asal Uganda karena terhalang pelafalan.
Kegiatan workshop ini merupakan workshop penyampaian pengajaran dalam bahasa Inggris bagi kelas-kelas internasional yang pertama kali diselenggarakan oleh BKUI UMS.
Wijianto menambahkan, jika program ini diharapkan memberikan dampak atau pengalaman yang bagus kepada dosen-dosen pengampu di kelas internasional, mungkin ke depannya akan dilakukan secara rutin.
Dengan diberikannya workshop kepada para dosen, dia berharap mahasiswa akan lebih tertarik untuk belajar bahasa asing.
“Dengan mengenal metode-metode pengajaran yang harus diberikan kepada mahasiswa di kelas-kelas internasional, tentunya akan memberikan motivasi kepada mahasiswa agar mereka bisa belajar dengan bahasa asing,” harap Wijianto. (Maysali)