27.8 C
Jakarta

Wida Septarina Jabat Ketua Umum APSAI Periode 2022-2027

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM Wida Septarina terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) periode 2022-2027 pada Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional 2022. Mengambil tema “APSAI Maju, Anak Indonesia Terlindungi”, kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 14-15 Oktober 2022 di Jakarta tersebut diikuti anggota APSAI Pusat dan 18 APSAI daerah baik secara daring maupun luring.

Pelantikan pengurus APSAI periode 2022 – 2027 dan APSAI daerah disaksikan Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga pada Sabtu (15/10/2022).

Dalam sambutannya, Menteri Bintang mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus APSAI baik tingkat pusat maupun daerah.

“Sejalan dengan visi dan misinya, APSAI diharapkan dapat terus menggugah kepedulian dan meningkatkan peran aktif perusahaan atau pelaku bisnis agar peduli terhadap pemenuhan hak anak dan mendorong terciptanya Indonesia Layak Anak 2030,” kata Bintang.

Lebih lanjut Menteri Bintang mengatakan dari 270,2 juta populasi penduduk Indonesia, sekitar 30 persennya adalah anak-anak. Dengan proporsi jumlah anak yang cukup besar tersebut maka pemenuhan hak dan perlindungan anak harus menjadi perhatian semua pihak mengingat anak adalah generasi penerus yang akan menjadi pemain utama menuju Indonesia emas 2045.

Diakui regulasi terkait anak sudah banyak namun hingga kini persoalan perlindungan terhadap anak-anak masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Karena itu kolaborasi menjadi kunci penting agar perlindungan dan pemenuhan hak anak bisa dioptimalkan.

Linda Gumelar dan Lenny Rosalin, pembina APSAI berfoto bersama pengurus APSAI pusat

“Kolaborasi pemerintah dengan APSAI dalam pemenuhan hak anak harus terus ditingkatkan untuk menuju Indonesia Layak Anak 2030,” tegas Menteri Bintang.

Ia mengakui bahwa kehadiran APSAI menjadi mitra penting dan strategis pemerintah untuk memberikan perlindungan pada anak-anak Indonesia.

Di tempat yang sama, Ketua APSAI Wida Septarina mengatakan program 100 hari pengurus terpilih adalah melakukan konsolidasi internal organisasi untuk memastikan adanya kesatuan langkah pusat dan daerah untuk percepatan target Indonesia Layak Anak 2030.

Hingga saat ini APSAI telah berdiri di 19 propinsi, 58 kabupaten/kota dan beranggotakan 1440 perusahaan anggota di seluruh Indonesia.

Selain memilih dan melantik pengrus APSAI periode 2022-2027, dalam Munas dan Rakernas tersebut juga disepakati menerima laporan pengurus APSAI Pusat 2016-2022 yang disampaikan Ketua Umum APSAI periode 2016-2021 Luhur Budijarso. Dalam pengantar Laporan Pertanggungjawabannya, Luhur memberikan highlight beberapa pencapaian penting dimasa kepengurusannya seperti aksi nyata perusahaan anggota dalam mendukung hak dan kesejahteraan anak, penyelenggaraan Anugerah Pelangi dan pengakuan keberadaan APSAI di forum Internasional.

“Capaian penting lain yang menjadi catatan adalah meningkatnya jumlah anggota APSAI daerah secara signifikan selama kurun waktu 5 tahun terakhir, meskipun harus melalui 2 tahun masa pandemi,” jelas Luhur.

Dalam sesi tanggapan peserta Munas atas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus pada hari pertama, beberapa peserta daerah menyorot permasalahan mekanisme keanggotaan APSAI daerah yang masih perlu dibenahi agar lebih bisa memenuhi tujuan APSAI dan harapan para korporasi yang ingin bergabung menjadi anggota.

Seluruh peserta Munas menerima laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2016-2022 disertai ucapan terimakasih atas segala kerja-kerja nyata yang telah dilakukan.

Selain itu peserta Munas dan Rakernas juga menyepakati langkah sinergis pusat daerah serta kolaborasi pemangku kepentingan untuk mendorong percepatan upaya menuju Indonesia Layak Anak 2030.

Linda Gumelar dan Lenny Rosalin, pembina APSAI yang turut membidani lahirnya APSAI pada tahun 2011 turut membagikan kisah kilas balik lahirnya APSAI. “APSAI merupakan wadah percepatan implementasi peran dunia usaha dalam pemenuhan hak anak Indonesia. Lewat APSAI pula kita bisa memastikan sinergi dunia usaha dengan program pemerintah dalam mewujudkan Kota atau Kabupaten layak anak,” jelas Lenny.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!