26.2 C
Jakarta

Mengelola Konflik agar Jadi Energi Positif

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Manusia hidup tidak mungkin tanpa konflik. Suasana batin yang menimbulkan kegelisahan, pertentangan dan kebimbangan merupakan sebuah konflik. Konflik tidak dapat dihindari tetapi harus dikelola agar bisa menghasilkan energi yang positif.

Hal tersebut diungkapkan Wuri Rahmawati, Ketua Divisi Komunitas Khusus MPM PP Muhammdiyah pada diskusi Dwi Mingguan di Aula PP Muhammadiyah Jalan Ahmad Dahlan Yogyakarta, Kamis (19/1/2017). Diskusi yang dihadiri sekitar 50 peserta dan di siarkan langsung di Radio Muhammadiyah itu mengusung tema ‘Manajemen Konflik dalam Kelompok Masyarakat’.

Lebih lanjut Wuri yang juga dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) mengatakan konflik muncul karena beberapa penyebab. Di antaranya, beda pendapat, sudut pandang, tujuan dan kepentingan serta dipengaruhi juga perbedaan kepribadian dan budaya dapat mengakibatkan pertengkaran, perselisihan dan kecurigaan.

”Konflik yang muncul dalam kelompok masyarakat mengakibatkan individu/kelompok yang berkonflik menjadi tidak peduli dengan kelompok/masyarakat. Selain dapat menarik diri dari kelompok, konflik juga dapat menurunkan produktivitas kelompok bahkan sampai bubarnya kelompok/masyarakat,” tandas Wuri.

Interpersonal approach bisa menjadi strategi penyelesesain konflik. ”Selain pendekatan personal, mencari akar masalah konflik dari berbagai pihak, mendiskusikan dan merumuskan solusi juga menjadi startegi lain. Menjelaskan solusi kepada pihak yang berkonflik penting untuk meminimalisir konlfik yang terjadi,” katanya.

Di akhir diskusi, Wuri memberikan trik mengelola konflik agar bisa menjadi energi yang positif. Wuri mengharapkan seseorang atau kelompok yang sedang menghadapi konflik tidak terburu-buru dan panik. Namun diharapkan bisa menghadirkan hati dan fikiran yang tenang. “Hadapi konflik dengan senyuman,” tandas Wuri. (Prasetyo)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!