33.4 C
Jakarta

Wujudkan Industri Tangguh, Kemenperin Cetak 33 Ribu Lebih SDM Kompeten

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang diikuti sebanyak 33.984 peserta sepanjang tahun 2024. Program pendidikan dan pelatihan ini merupakan wujud nyata dari keseriusan dan komitmen Kemenperin dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan berdaya saing global.

Tentunya adalah SDM yang unggul dan kompeten, yang bisa menjawab seluruh masalah dan tantangan ke depan. Oleh karena itu, Kemenperin menyadari betul pentingnya peran SDM dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (31/12).

Dalam upayanya mencetak SDM industri yang unggul, Kementerian Perindustrian menaungi 11 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK vokasi industri yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Per Desember 2024, total mahasiswa aktif di seluruh unit pendidikan yang dimiliki Kemenperin sebanyak 11.561 orang, dan siswa aktif sebanyak 8.390 orang.

“Lulusan dari unit pendidikan Kemenperin mayoritas diserap oleh industri, melanjutkan kuliah, atau berwirausaha. Pada tahun 2024, Kemenperin telah meluluskan 3.006 mahasiswa dan 2.181 siswa dengan rata-rata serapan 73,8 persen. Sekitar 26,2 persen lulusan lainnya memasuki masa tunggu maksimal enam bulan setelah lulus sampai mendapatkan pekerjaan dengan dukungan dari unit pendidikan Kemenperin,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Minat masyarakat untuk mendaftar di sekolah dan kampus Kemenperin cukup tinggi. Mahasiswa dan siswa unit pendidikan Kemenperin diseleksi melalui JARVIS (Jalur Penerimaan Vokasi Industri). Dari 4.121 mahasiswa baru yang diterima tahun ini, terdapat total 60.179 pendaftar. 

Sementara itu, dari 2.722 siswa baru yang diterima, terdapat 23.559 orang mendaftar ke SMK Kemenperin. Dari data tersebut, animo pendaftar JARVIS 2024 adalah 1:12.2 atau setiap 1 kursi yang terisi, terdapat sekitar 12 orang yang memperebutkan kursi tersebut.

“Tingginya minat masyarakat tersebut tidak terlepas dari reputasi unit-unit pendidikan Kemenperin yang kerap meraih prestasi nasional dan internasional,” ungkap Masrokhan.

Pada tahun ini, siswa SMK-SMTI Pontianak berhasil masuk 16 besar dunia pada World Skill Competition di Lyon, Prancis untuk cabang industri 4.0, kemudian mahasiswa Politeknik ATI Makassar meraih juara pertama Line Follower World Robotic Center Competition 2024 di Malaysia, serta mahasiswa Politeknik ATI Padang mendapatkan peringkat pertama Business Pitching Competition 2024 di Management and Science University Malaysia.

Sementara itu, program Diklat 3 in 1 tahun ini telah melatih sebanyak 24.863 SDM di 25 provinsi. Peserta Diklat 3 in 1 mendapatkan tiga hal sekaligus dalam satu program, yakni pelatihan berbasis kompetensi, sertifikat kompetensi, dan penempatan kerja. BPSDMI Kemenperin menaungi tujuh Balai Diklat Industri (BDI) dalam melaksanakan program Diklat 3 in 1.

“Dari program tersebut, tiga sektor dengan jumlah peserta diklat tertinggi adalah sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan 5.831 peserta, sektor makanan dan minuman dengan 5.260 peserta, dan sektor digital marketing dengan 4.477 peserta,” lanjut Masrokhan.

Dalam mendukung penumbuhan pelaku industri baru, Kemenperin melalui tujuh BDI, juga telah menyelenggarakan program inkubator bisnis. Tahun ini, terdapat 66 tenant inkubator bisnis yang aktif di tujuh BDI, dengan total 449 karyawan. Jenis usaha bervariasi mulai dari produk fesyen, industri kreatif, elektronik, makanan dan minuman, bioteknologi, dan lain-lain.

Selain itu, Kemenperin telah memfasilitasi sertifikasi profesi bagi 2.734 SDM industri yang bekerjasama dengan 32 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sepanjang tahun ini. Dalam menunjang proses sertifikasi tersebut, Kemenperin melatih 190 asesor kompetensi di tahun yang sama. Kementerian Perindustrian juga telah menyusun enam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan satu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Dalam mendorong akselerasi implementasi industri 4.0 di Indonesia, Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) telah menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan tahun ini. PIDI 4.0 telah melatih sebenyak 606 SDM dalam pelatihan di bidang industri 4.0 pada tahun 2024. 

PIDI 4.0 juga telah menyelenggarakan 19 kegiatan pengembangan ekosistem industri 4.0 serta riset bersama Astra Otoparts dan Bogortech. Per Desember 2024, terdapat 64 stakeholders dari pelaku industri, perguruan tinggi, asosiasi, serta institusi pemerintah asing yang berkolaborasi untuk mengembangkan ekosistem industri 4.0.

Gedung PIDI 4.0 yang terbuka untuk umum memiliki showcase center yang diminati  masyarakat. Hingga saat ini, tercatat ada 2.591 orang yang mengunjungi PIDI 4.0, dengan rincian 2.185 pengunjung adalah masyarakat umum dan 406 pengunjung dari pelaku industri.

“Dalam menjalankan tugas untuk membina SDM industri kompeten, tentunya dibutuhkan SDM aparatur yang kompeten pula,” tegas Masrokhan. Pada tahun 2024, BPSDMI telah menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk SDM aparatur di lingkungan Kemenperin melalui berbagai pelatihan teknis dan pelatihan struktural dengan 1.686 lulusan pelatihan luring dan 2.370 peserta pelatihan daring, serta memberikan beasiswa pendidikan bagi 89 pegawai.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!