27.7 C
Jakarta

Tahun 2017 Sebagian Wilayah Indonesia Alami Kemarau Lebih Awal

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Awal musim kemarau tahun 2017 di sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan akan tiba lebih awal dibanding tahun sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis setidaknya ada 64 Zona Musim (ZOM) yang maju, 124 ZOM yang sama dan sisanya sebanyak 154 ZOM mundur.

“Bulan Maret- April- Mei sudah ada wilayah yang mengalami penurunan intensitas hujan atau mulai kemarau. Meski prosentasenya tidak banyak,” papar Drs RM Prabowo, Deputi bidang Klimatologi BMKG, Selasa (07/03/2017).

Meski sudah ada wilayah yang memasuki memarau, tetapi BMKG mengumumkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memasuki kemarau pada bulan Mei-Juni-Juli. Tahapan kemarau dimulai dari wilayah timur Idonesia seperti NTT, NTB dan wilayah timur Pulau Jawa terus menuju barat.

Menurut Prabowo, khusus untuk daerah yang mengalami kemarau lebih awal, tentunya membawa konsekuensi mengalami kekeringan lebih awal. Hal yang perlu dilakukan adalah antisipasi terhadap potensi kebakaran hutan. Meski intensitas kemaraunya untuk 2017 lebih rendah dibanding tahun 2015, setidaknya ada 8 propinsi yang perlu diwaspadai terhadap kasus kebakaran hutan ini.

Diakui Prabowo, luasnya wilayah Indonesia memungkinkan munculnya beberapa wilayah dengan karakteristik tertentu. Ada beberapa daerah yang memasuki musim kemarau tahap pertama pada bulan Februari Maret. Tetapi pada April-Mei curah hujan kembali tinggi dan pada Juni-Juli-Agustus terjadi penurusan intensitas hujan tahap2. Daerah dengan karakteristik demikian misalnya Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah bagian selatan.

Dengan kondisi kemarau 2017 yang secara umum normal, lanjut Prabowo, tetap harus diwaspadai beberapa potensi dan dampaknya. Diantaranya dampak terhadap sumber daya air.

“Kalau prediksi musim kemaraunya normal maka pengoperasian waduk dapat ditentukan untuk operasi normal pula,” jelasnya.

Adapun dampak terhadap sektor pertanian, untuk potensi luas tanam padi tercatat seluas 3.137.358 hektar, potensi tanam jagung seluas 3.084.375 hektar, dan potensi tanam kedelai seluas 826.719 hektar.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!