27.7 C
Jakarta

Tangani Stroke Dengan Efektif Melalui Metode DSA

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Serangan stroke menjadi ‘kiamat’ bagi penderitanya. Selain mematikan, penyakit ini juga menimbulkan kecacatan permanen dengan biaya pengobatan yang sangat mahal.

“Stroke menduduki peringkat pertama penyebab kematian pada kelompok penyakit degeneratif,” papar DR Dr Wismaji Sadewo, SpBS (K), spesialis bedah syaraf RS Premier Jatinegara di sela edukasi kesehatan bagi kalangan media yang digelar Ramsay Sime Darby Care Indonesia (RS Premier Bintaro dan RS Premier Jatinegara) dengan tema Center of Excellence Update, Kamis (16/03/2017).

Bagi penderita yang selamat pun, akan mengalami kecacatan permanen seperti lumpuh, mati separuh badan, kehilangan memori dan lainnya.

Karena itu Dr Wismaji menyarankan agar setiap orang melakukan upaya pencegahan terhadap stroke dengan perilaku dan gaya hidup sehat. Seperti olahraga cukup, makanan buah dan sayur dengan jumlah cukup, hindari stres, istirahat cukup dan cek kesehatan secara rutin. Juga hindari hal-hal yang memicu munculnya penyakit yang menyerang pembuluh darah dalam otak ini seperti rokok.

Diakui Dr Wismaji, saat ini memang telah ditemukan teknologi baru untuk mengobati stroke, yakni metode Digital Substraction Angiography (DSA). Metode ini menawarkan penanganan stroke dengan tingkat keberhasilan lebih besar dan masa pengobatan yang relatif sangat singkat.

Operasional DSA pada pasien stroke memungkinkan dokter memperoleh gambaran yang akurat mengenai kondisi pembuluh darah otak. SDA sangat unggul dan akurat untuk penanganan stroke baik yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) maupun karena perdarahan (stroke hemoragik).

“Beberapa pasien stroke yang saya tangani dengan DSA, pagi masuk rumah sakit, lalu kita lakukan prosedur penanganan, malam harinya sudah bisa pulang dan paginya bisa bekerja seperti biasa,” lanjut Dr Wismaji.

Terapi DSA ini jelasnya, tidak hanya bisa untuk menangani kasus stroke. Penyakit jantung, terapi nyeri di leher, pinggang dan wajah serta kanker juga bisa dilakukan dengan DSA.

Beberapa keuntungan dari metode DSA ini, pasien tidak harus melalui operasi besar seperti pengangkatan batok kepala atau bedah toraks, bisa menyentuh daerah paling dalam meski letaknya dibalik tulang yang sulit dilihat dengan mata serta tidak perlu merobek jaringan lunak . Pasien bisa menjalani terapi dengan bius lokal, dengan waktu pengobatan yang sangat singkat hanya sekitar 2 sampai 3 jam.

“Pasien tidak merasakan sakit yang teramat sangat, tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk pengobatan dan risiko infeksi bisa dihindari,” tukasnya.

Metode DSA paling populer dilakukan melalui paha lubang kecil sekitar 2 atau 3 cm. Dokter hanya cukup memasukkan kateter melalui lorong pembuluh darah yang terletak di paha, untuk menjangkau pembuluh darah di otak atau jantung.

Sayangnya, metode DSA cukup mahal harganya sehingga pemerintah sampai saat ini belum menanggung pembiayaannya melalui BPJS Kesehatan. Padahal dengan DSA, kemungkinan diselamatkan dari kematian dan cacat permanen bagi penderita stroke amat besar peluangnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!