28 C
Jakarta

Begini Wujud Keseriusan Muhammadiyah Sulsel Tangani Dakwah Komunitas

Baca Juga:

MAKASSAR,MENARA62.COM– Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Pelatihan Dakwah Komunitas pada Sabtu, 6 Januari 2023, di Hotel UIN Alauddin.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah pemateri, yakni Prof Ambo Asse, Dr Usman Jasad, Dr Waspada Santing, Dr Dahlan Lamabawa, Dr Abbas Baco Miro, Dr Abd Rakhim Nanda, Muhammad Yusuf MAg, Dr Surianto, Dr Nurhidayat M Said, dan Dr M Zakaria Al Anshori.

Selain itu, LDK Muhammadiyah Sulsel juga mengadakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Narkotika Nasional, mendukung rehabilitasi bagi penyintas, khususnya bagi warga binaan di fasilitas rehabilitasi BNN.

Ketua LDK PWM Sulsel Usman Jasad, menekankan bahwa dakwah memiliki dua dimensi: absolut dan temporal. Meskipun beberapa elemen seperti misi, Al-Qur’an, dan Hadits tetap tidak berubah, pendekatan, metode, dan prototipe penceramah harus berkembang untuk menyesuaikan dengan jemaah yang terus berubah.

“Menyampaikan Islam memerlukan pendekatan yang unik untuk menanggapi masalah komunitas, mendukung dakwah berbasis komunitas,” ujarnya.

Rencana LDK ke depan termasuk membina berbagai komunitas, seperti korban narkoba, kelompok profesional, personel militer dan polisi, bahkan seniman dan komunitas miskin di perkotaan dan pedesaan. MoU terbaru dengan entitas seperti Rendim Dirlantas Polda Sulsel dan Kemenkumham mencerminkan komitmen ini untuk keterlibatan komunitas yang luas.

Untuk meningkatkan upaya ini, LDK berencana meluncurkan sub-lembaga, KODAK (Korps Dai dan Daiyah Komunitas), sebagai puncak dari pelatihan ini.

Wakil Ketua PWM Sulsel Dahlan Lamabawa, dalam sambutannya, menyoroti peran penting Muhammadiyah dalam masyarakat, mengingat evolusi dalam aspek ideologi, politik, dan dinamika sosial-budaya. Ia menekankan peran Muhammadiyah yang perhatian dan serius dalam pengembangan komunitas melalui pelatihan dakwah.

“Muballigh atau pendakwah harus terlatih dengan baik untuk mengatasi masalah yang kompleks,” tambah Dahlan, menekankan tiga kompetensi inti bagi pendakwah Muhammadiyah: Ideologis, Metodologis, dan Kompetensi Personal Muhammadiyah. Ia menggarisbawahi pentingnya Kompetensi Ideologis untuk mempertahankan pemahaman agama yang murni dan identitas yang jelas dalam berdakwah.

Dahlan menutup dengan menekankan pentingnya doktrin Muhammadiyah, khususnya MKCH (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup) Muhammadiyah, dalam membimbing perjalanan dakwah dalam kerangka ideologi.

Kegiatan ini dihadiri sekitar enam puluh peserta utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sulsel, Ortom Muhammadiyah tingkat Wilayah, dan utusan Majelis/Lembaga PWM Sulsel.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!