25.1 C
Jakarta

Rumah Amalia Ajak Anak Yatim Berteater

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Lepaskan kerinduan pada sosok ayah, Rumah Amalia ajak anak yatim berteater. Mereka bebas mengekspresikan kerinduan pada ayah ditengah berlangsungnya kegiatan car free day di Jalan Jenderal Soedirman Jakarta, Minggu (05/03/2017).

“Ada puluhan anak-anak asuhan kami yang tidak memiliki ayah. Dan mereka tentu sangat meridukan sosok ayah,” kata M Agus Syafii, pengasuh Rumah Amalia.

Teater menurutnya  bisa menjadi terapi untuk pemulihan dan menjadi diri yang otentik, diri yang sejati. Melalui teater seseorang bisa mengekspresikan bentuk kesedihan, kekecewaan, sakit, marah, luka juga rasa gembira.

“Ketika rasa yang dipendam terekspresi, bisa dikeluarkan maka jiwa menjadi lebih tenang, seseorang bisa berdamai dengan keadaan,” lanjut Agus.

Menurut Agus manusia membutuhkan topeng untuk menampilkan dirinya sosok yang baik-baik saja. Ini diperlukan agar bisa menyatu dan berbaur dalam kehidupan yang berlangsung di sekitarnya.

“Kita sering mendengar seseorang berucap ‘aku baik-baik saja’ atau ‘aku bahagia kok’ untuk menutupi kondisi yang sebenarnya,” sambung Agus.

Tak terkecuali anak-anak. Ketika anak kehilangan figur orangtua terutama sosok ayah, anak dicoba berdamai dengan keadaan. Bahwa tanpa sosok ayah mereka akan baik-baik saja dan kehidupan akan berjalan sebagaimana biasa. Anak membutuhkan topeng kehidupan.

Tetapi menurut Agus sesungguhnya usia anak seringkali sulit menerima keadaan harus kehilangan ayah. Usia mereka adalah usia dimana sangat merindukan kehadiran ayah baik secara fisik, kehidupan ekonomi, sosial dan lainnya.

Agus sengaja mengenalkan anak-anak asuhnya dengan teater. Melalui teater anak diajarkan bagaimana mengekspresikan kerinduannya pada ayah, rasa sakit, marah, terluka dan perih pada ayahnya. Meski untuk berkata jujur tentang perasaannya tersebut membutuhkan perjuangan.

“Melepaskan derita dengan menjadi diri sendiri, sekalipun itu menyakitkan, menangis, tertawa, terluka, sakit dan perih namun menyembuhkan. Itulah fungsi teater sebagai terapi,” pungkas Agus.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!