26.7 C
Jakarta

Alumni UAD Dituntut Lebih Inovatif

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr H Kasiyarno MHum mengatakan di era industri 4.0, banyak sektor dikuasai teknologi sehingga tenaga manusia mulai tergusur. Karena itu, alumni UAD Yogyakarta dituntut lebih inovatif agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Kasiyarno mengemukakan hal tersebut pada wisuda sarjana dan pascasarjana di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018). Ada sebanyak 1.869 orang yang diwisuda dan wisudawan terbaik diraih Luthva Luviandani yang meraih Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,97. Kini UAD memiliki 45.610 orang alumni yang telah terseber di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut Kasiyarno mengatakan untuk bisa berinovasi harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa asing. Sebab era globalisasi seperti saat ini tidak hanya orang tergusur teknologi, tetapi juga banyak tenaga asing yang masuk ke Indonesia.

“Saya juga berharap agar antar alumni UAD menjalin hubungan sehingga tercipta kolaborasi. Ilmu anda untuk berpikir kritis dan hal itu yang perlu dibiasakan,” kata Kasiyarno.

Sementara Prof Dr Widodo Muktiyo, anggota Majelis Pendidikan Tinggi Pengurus Pusat Muhammadiyah mengatakan saat ini Muhammadiyah memiliki 174 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). Potensi ini dapat digunakan untuk membangun peradaban bangsa yang bernuansa Islam.

“Alumni PTMA harus siap bersaing di dunia internasional dan dijiwai Islam. Saat ini, saya yakin UAD yang sudah maju akan mensupport PTMA lain agar bisa maju bersama,” kata Widodo.

Menurut Widodo, ada masalah besar yang harus diatasi bersama. Pertama, lapangan pekerjaan yang digantikan robot sudah mencapai 55,9 persen. Kedua, 20 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Sehingga tenaga kerja yang banyak itu harus didorong agar memiliki semangat berinovasi dan berdaya saing tinggi.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!