26.7 C
Jakarta

Anggota MPR RI Cherish Harriette, Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kelurahan Kotamobagu Barat Sulawesi Utara

Baca Juga:

Kotamobagu, Menara62.com – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Cherish Harriette, B.A (Hons), M.B.A, melaksanakan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan melalui metode Dengar Pendapat dengan Masyarakat di Kelurahan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, pada Minggu (23/2/2025).

Sosialisasi ini merupakan bagian dari amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 yang menegaskan tugas MPR untuk memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika kepada seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kegiatan ini, Cherish Harriette berdialog secara langsung dengan ratusan warga Kelurahan Kotamobagu Barat. Para peserta aktif menyampaikan pendapat dan pertanyaan, mulai dari bahaya politik identitas, penyebaran berita hoaks, krisis keteladanan pemimpin, hingga pentingnya inovasi dalam sosialisasi Pancasila kepada generasi muda.

“Politik identitas harus kita hindari karena bisa memecah belah persatuan bangsa. Keragaman identitas agama, suku, atau ras merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia, olehnya itu, tidak boleh dijadikan sebagai sumber masalah,” tegas Cherish.

Ia juga menyoroti bahaya hoaks yang beredar luas di media sosial, serta mendorong pentingnya pendidikan literasi digital untuk membekali masyarakat agar lebih kritis dalam menyerap informasi. Cherish menyampaikan bahwa penyebaran informasi palsu dapat merusak kualitas demokrasi dan menyebabkan salah persepsi baik di tingkat masyarakat maupun pemerintah.

“Informasi palsu yang beredar di masyarakat sangat berbahaya karena bisa menyebabkan terganggunya stabilitas. Masyarakat bisa mengambil keputusan yang salah karena menerima informasi hoax sehingga mengganggu kualitas demokrasi. Pemerintah juga bisa keliru dalam membaca kehendak rakyat karena tidak mendapatkan data yang valid. Untuk menjawab hal tersebut diperlukan adanya pendidikan literasi digital dengan mengedukasi masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima dan membaca informasi,” jelas salah satu senator termuda di Indonesia ini.

Dalam konteks penyebarluasan nilai-nilai Pancasila, Cherish mendorong agar metode sosialisasi turut mengikuti perkembangan zaman, termasuk melalui media digital. Ia menyarankan penggunaan video, podcast, dan konten kreatif lainnya untuk menjangkau generasi muda.

Di akhir kegiatan, Cherish menegaskan pentingnya menjaga semangat sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai dasar untuk menghormati keragaman agama dan kepercayaan di Indonesia. Ia juga menolak gagasan pendirian negara agama, karena Indonesia telah menjamin kebebasan beragama dalam konstitusinya.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai luhur kebangsaan, serta menjadi wadah memperkuat komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat,” tutup Cherish.

Sosialisasi Empat Pilar ini merupakan bagian dari tanggung jawab konstitusional anggota MPR dalam memperkuat wawasan kebangsaan serta mempererat persatuan dan kesatuan di tengah tantangan zaman.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!