28.8 C
Jakarta

Atasi Masalah Gizi, Sleman Kukuhkan Tim Penanggulangan Anemia Remaja

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Guna meningkatkan pengetahuan dan peran aktif pihak sekolah dalam penanggulangan anemia remaja, Pemkab Sleman melalui Dinas Kesehatan kukuhkan Tim Gerakan Tanggulangi Anemia Remaja dan Thalasemia (GeTAR Thala). Pengukuhan dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo pada perwakilan siswa dan guru dari 30 Sekolah Menengah Atas/sederajat di Grand Serela Hotel, Mlati, Sleman pada pekan lalu.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman, Wisnu Murti Yani yang sekaligus menjadi ketua acara mengatakan bahwa pengukuhan ini dilatarbelakangi karena Indonesia saat ini mempunyai masalah triple burden.

“Triple burden yaitu stunting, wasting, obesitas dan kekurangan zat gizi mikro seperti anemia,” jelas Wisnu.

Wisnu mengatakan berdasarkan data pemeriksaan anemia dengan sampling 500 remaja (Sekolah Menengah Atas) di Kabupaten Sleman pada tahun 2016 sebesar 15,74%, 2017 sebesar 12,60% dan tahun 2018 sebanyak 22,86%. Pada tahun 2019, Pemkab Sleman dengan inovasi GeTAR Thala telah melakukan penelusuran penyebab anemia dengan memeriksa 100 remaja putri.

“Dari penelusuran tersebut didapatkan 12,8% yang anemia, penyebabnya adalah defisiensi besi,” ujarnya.

Dari hasil tersebut menurutnya sangat penting memperbaiki anemia pada remaja dengan memberikan suplemen zat besi dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara teratur seminggu sekali sesuai program pemerintah pusat. Agar kegiatan berjalan dengan baik, Pemkab Sleman telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Sleman nomor 440/00376 tentang Hari Minum Tablet Tambah Darah bersama di Sekolah.

“Tim GeTAR Thala ini dibentuk untuk menjamin kelancaran dan kontinuitas kegiatan minum TTD di setiap sekolah SMA/SMK/MAN sederajat di Kabupaten Sleman,” kata Wisnu.

Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan bahwa keberadaan Tim GeTAR Thala Sleman pada saat ini sangatlah diperlukan untuk lebih mengintensifkan penurunan angka anemia, terutama pada remaja putri.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan oleh anemia sangat membahayakan dan menimbulkan efek jangka panjang. Tidak saja bagi penderitanya, tetapi juga bagi anak yang dilahirkannya. Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan saat melahirkan yang dikarenakan ibu mengalami anemia saat remaja yang berkepanjangan serta tidak ditangani dengan baik dan berlanjut hingga saat kehamilan.  

Berkenaan dengan hal tersebut Tim GeTAR Thala ini saya harapkan dapat mengedukasi masyarakat akan bahaya yang ditumbulkan oleh anemia. Mengingat selama ini anemia oleh sebagian masyarakat masih dianggap tidak membawa dampak yang serius,” jelas Sri Purnomo.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!