BANJARBARU, MENARA62.COM – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Banjarbaru gelar pembukaan Latihan Instruktur Dasar (LID) Nasional pada rabu (19/01) di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru.
LID Nasional 2022 yang mengangkat tema “Kristalisasi Spirit Perkaderan Menuju Episentrum Pergerakan yang Adaptif” tersebut dilaksanakan mengingat ditengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi saat ini, yang menuntut organisasi untuk terus menyiapkan generasi kader yang kuat untuk tetap eksis di setiap perkembangan zaman, tentunya hal tersebut juga harus diperlukan sosok kader instruktur yang kompeten.
Alasan inilah yang mendorong semangat Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banjarbaru menggelar Latihan Instruktur Dasar (LID) Nasional di Balai Latihan Kerja Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 19-23 Januari 2022.
Perkaderan khusus tingkat dasar yang berskala nasional ini tidak hanya diikuti kader yang berasal dari Kota Banjarbaru, tetapi juga dari luar daerah Banjarbaru, yaitu Kabupaten Banjar, Banjarmasin, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara (HSU), Kapuas dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Samarinda, Kalimantan Timur bahkan dari Kupang, Nusa Tenggara TImur juga berhadir.
Pembukaan yang hadiri banyak pihak mulai dari Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Banjarbaru, PD Aisyiyah Banjarbaru, DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banjarbaru, organisasi kepemudaan (OKP) tingkat Banjarbaru, organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat Banjarbaru, Kader serta Alumnis IMM Kalimantan Selatan ersebut dibuka secara resmi oleh Laili Masruri, Ketua umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Kalimantan Selatan.
Ketua Umum PC IMM Banjarbaru Muhammad Yahya, dalam sambutannya ia menyinggung 2 kata yang termuat pada tema pelatihan yang pertama kata “kristalisasi” dan yang kedua kata “episentrum”.
“Pada kata kristalisasi menjelaskan bagaimana kita membangun spirit perkaderan yang tidaklah mudah, spirit perkaderan harus terwujud sesuatu yang berbentuk kristal agar mudah menghantam tantangan-tantangan setiap tahunnya.” Jelasnya
Yahya yang saat ini menempuh pendidikan S1 di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu melanjutkan pemaknaan episentrum sebagai salah satu kata yang ada pada tema.
“Selain itu, kata episentrum ialah satu titik tertinggi dalam titik gempa. Ini mengartikan pergerakan mahasiswa saat ini harus menuju episentrum atau titik tertinggi ketika menghadapi keguncangan.”
Senada dengan itu Imam Santoso, Sekretaris PD Muhammadiyah Banjarbaru dalam amanatnya mengingatkan bahwa keberhasilan Rencana Tindak Lanjut (RTL) LID.
“keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini mungkin salah satunya dapat menghasilkan kader yang mumpuni dan lanjut berjenjang dari IMM ke organisasi lingkup Muhammadiyah lainnya (Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Aisyiyah dan Muhammadiyah).
Imam santoso berharap pelatihan ini dapat mencetak generasi kader yang eksis di jalan amar ma’ruf nahi munkar dengan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai instruktur.
Adapun setelah prosesi pembukaan masih di tempat yang sama dilaksanakan pula sosialisasi perda Bantuan Hukum yang disampaikan oleh Zulfa Asma Vikra, Anggota DPRD Kalsel dan Abdan Syakura Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM 2014-2016. (FH/MDN)