32.5 C
Jakarta

BPSDM UMS Gelar Baitul Arqam Batch 8 di Wonogiri

Baca Juga:

 

WONOGIRI, MENARA62.COM – Tak seperti lazimnya, jika para dosen duduk mendengarkan “kuliah”, sebab merekalah yang biasanya berceramah di hadapan mahasiswa. Tapi itulah yang terjadi saat acara Baitul Arqom (BA) Batch 8, dosen UMS, 29 Pebruari-2 Maret di Wonogiri. Kegiatan yang digelar BPSDM UMS, di bawah kendali Wakil Rektor 3, Prof.,Dr.,dr., EM Sutrisna itu, berlangsung dengan lancar dan khidmat.

Acara tiga hari itupun, menjadi sangat berkesan. Salah seorang peserta, Bambang Sukoco, dosen Hukum UMS yang dikenal aktif, dan periang itu terlihat menjadi sangat kalem. Dia menyimak dengan tekun penuturan tiga belas narasumber yang dihadirkan pihak panitia. Perhatian lelaki tambun itu, semakin terfokus saat tampilnya, Ir. Kusnadi Ikhwani (LPCRPM PP) yang juga komisaris Masjid Al Fallah, Sragen. Pria altletis itu memilih melepas pekerjaannya yang mapan, menjadi pengelola masjid di bawah naungan Muhammadiyah, yang tidak ada penghasilnya.

Bambang mengaku heran, dengan sikap keluarga Kusnadi bisa rela dengan keputusan itu. “Kok, istri dan anak-anak sampeyan mengijinkan?,” tanya Kabag Hukum UMS itu. Pertanyaan itupun, langsung dijawab putra Kusnadi yang membersamai ayahnya. “Kami sekeluarga, sudah mewakafkan Ayah,’’ jawab anak Kusnadi itu, dengan tegas yang disambut applaus para hadirin.

Menurut Kussudyarsana, peserta lainnya, BA sangat diperlukan untuk mengasah pemahaman AIK para pengajar di lingkungan UMS, serta menjadi Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. “Ini seperti Encharge, tentang AIK dan Kemuhammadiyahan,’’ papar lelaki yang akrab disapa Uud itu.

Sebelumnya, Rektor UMS Prof.,Dr., Sofyan Anief saat membuka acara BA Batch ke-8 itu di SMK Muhammadiyah 4, Wonogiri berpesan agar para peserta yang berjumlah 46 orang dosen itu, bisa membantu Ranting Muhammadiyah, dan AUM di wilayah pelaksanaan BA. “Dengan ilmu yang bapak dan ibu dosen miliki, Insya Alloh setiap persoalan bisa dicarikan pemecahannya,’’ ungkapnya.

BPSDM UMS selalu bersikap adaptif terhadap masukkan dan koreksi pada pelaksanaan BA, agar mendekati harapan ideal.

“Pelaksanaan BA, sedikit kita ubah pendekatannya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, kita serahkan ke PP Muhammadiyah, tapi sekarang kita masuk ke wilayah Ranting Muhammadiyah dan PD Muhammadiyah, yang ada di sekitar UMS,’’ papar Prof.,EM Sutrisno, Ahad (3/3).

Dia mengungkapkan, UMS menyerap aspirasi dan persoalan di daerah untuk dicarikan pemecahannya. Seperti yang terjadi kali ini, SMK Muhammadiyah 4, Wonogiri yang mengalami krisis jumlah siswa. Tinggal 54 siswa aktif. Begitupula dengan PCM Wonogiri, di mana banyak aset tanah wakaf, tapi belum semuanya tergarap dengan baik. “Mudah- mudahan, dosen-dosen UMS bisa membantu mencarikan solusinya dengan pengabdiannya,’’ ungkap dia, yang menitipkan bantuan uang tunai Rp 25 juta bagi SMK.

Kepala BPSDM UMS, Prof.,Dr., Budi Murtiyasa berterimakasih kepada panitia dan peserta, sehingga acara berlangsung lancar dan khidmat. Pada akhir acara, dianugerahkan penghargaan bagi tiga peserta terbaik. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!