“Criticism for a man with value, honor and dignity is a kindness and honor. Not as an attack and an insult. But for a man with no value it will be an insult and threat. When you value yourself you will consider criticism as a gift. But for a man of a low self-worth and low self-respect, criticism is an insult and a threat”.
Versi bahasa:
“Bagi orang yang memiliki nilai, kehormatan, dan kemuliaan, kritikan itu adalah sebuah “kebaikan” dan kehormatan. Bukan serangan dan hinaan.
Tapi orang yang tidak memiliki nilai, kehormatan dan kemuliaan kritikan itu adalah hinaan, serangan, bahkan ancaman”.
Lebih jauh:
Orang yang punya nilai, kehormatan dan kemuliaan, tak merasa tinggi dengan pujian orang. Juga takkan merasa jatuh dengan kritikan, bahkan hinaan sekalipun. Nilai dirinya, kehormatan dan kemuliaannya tidak ditentukan oleh orang lain. Tapi dia sadar semua itu ditentukan oleh dirinya dan hanya dengan penilaian Tuhannya.
Renungan sore di Subway NYC. (Utteng Al-Kajangi)
Penulis: Imam Shamsi Ali
