26.2 C
Jakarta

Defy Indiyanto: Jangan Ada Lagi Busung Lapar di Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Kader Muhammadiyah Defy Indiyanto Budiarto berharap, tidak ada lagi busung lapar di Indonesia. Menurutnya, kejadian busung lapar Asmat, merupakan kejadian yang sangat memilukan bagi bangsa ini.

“Kita yakin, kejadian ini telah berlangsung bertahun tahun, tetapi baru sekarang kita ketahui. Apalagi, dilihat dari letak geografis, wilayah tersebut berada di daerah terpencil yang sulit di jangkau. Namun, kejadian ini harus segera kita tuntaskan secara bersama-sama,” ujar Defy di Jakarta, Senin (29/1/2018), ketika dimintakan tanggapan tentang kasus busung lapar di Asmat.

“Oleh karena itu saya mengajak seluruh elemen anak bangsa, mari kita bergandengan tangan, guna menuntaskan permasalahan busung lapar ini. Sebab permasalahan ini tidak bisa hanya kita serahkan pada pemerintahan pusat atau pemerintahan daerah, tetapi akan cepat selesai bila seluruh elemen bangsa, bergandengan tangan dengan pemerintah,” ujarnya.

Menurut Defy, hanya dengan kerjasama seluruh elemen bangsalah, maka penderitaan busung lapar yang dialami saudara kita suku Asmat segera tuntas. “Saya berharap, mereka dapat hidup dengan berkecukupan terutama soal makanan, sehingga kejadian ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

Apalagi, menurut Defy, seperti diketahui bersama, Presiden Joko Widodo begitu mendapat kabar telah terjadi busung lapar di Asmat, langsung mengambil langkah cepat, dengan menurunkan tim dari Jakarta ke lokasi kejadian. “Saya yakin, bila seluruh elemen bangsa bergandengan tangan dan bekerjasama dengan pemerintah, maka dalam waktu singkat permasalahan busung lapar ini akan selesai,” ujarnya.

Menurut Defy, kasus busung lapar ini tidak perlu dipolitisasi, sebab bisa menjadi tragedi buruk bagi bangsa ini. Politisasi seperti ini, menuru Defy, juga merusak etika perpolitikan kebangsaan dimasa depan.

“Seharusnya yang kita lakukan adalah, menjadikan musibah busung lapar Asmat sebagai momentun bagi seluruh elemen anak bangsa untuk kembali mempererat rasa persaudaran. Rasa persaudaraan ini, yang belakangan ini mulai hilang di tengah-tengah bangsa. Apalagi rasa persaudaraan ini telah ditanamkan oleh para leluhur bangsa kita dari dahulu kala,” ujarnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!